Senin, 22 Desember 2014 2 komentar

Masih inginkah kita disini ? :)

Coba sejenak pikirkan . Kenapa hari ini kita berada disini ? Masuk kedalam lingkungan (islami) yg mencintai kebaikan dan mengajak diri untuk terus memperbaiki diri ? Bukankah diluar sana juga banyak lingkungan yg sama atau bahkan lebih menarik daripada lingkungan ini ? Lantas , knapa kita juga masih disini ?

Pikirkanlah juga . Kenapa hri ini kita melakukan ini ? Kesana kemari, pindah sana pindah sini. Berlelah lelah ciptakan acara untuk mendapatkan ikhwan serta akhwat untuk melanjutkan perjuangan ini ? Bukankah di saat yg sama kita juga punya pilihan untuk tak terlibat sama sekali? Bersantai santai ria dirumah, nonton film terbaru , online atau bahkan tidur ? Bukankah aktivitas itu tak melelahkan dibandingkan harus mondar mandir mikir ini mikir itu untuk cari penerus ? Lantas, knapa kita masih melakukannya sampai skrg ?

Coba sejenak pikirkan . Kenapa kita mesti repot mengurusi ini ? Menggunakan waktu waktu kita hnya untuk memikirkan org lain dan umat ini. Bukankah saat ini, kita juga bisa memikirkan diri kita sendiri ? Bukankah kita bisa mementingkan diri kita sndiri dibandingkan mereka dgn sgala kepentingannya ? Lantas, kenapa kita masih juga ingin memikirkannya sampai sekarang ? Menyusun strategi agar wujud madani tampak dilingkungan negeri ?

Maka, Berkacalah disisa sisa semangatmu yg mulai surut, untuk apa kita disini dn mengapa kita disini . Tanyakan pada diri sendiri dan jawablah. Agar masa surut lekas berganti dgn pasang yg tak lagi kenal surut. Agar redup berganti kobar yg menyala nyala. Karena sampai kita disini tentu karena kita punya semangat itu dulu (di awal) . Semangat untuk terus dan terus memperbaiki diri. Iyakan ?

Berkacalah di sisa sisa waktu yg telah terporsir untuk dunia kita . Untuk apa kita disini dan mengapa kita harus gunakan waktu kita untuk org lain ? Bukankah mereka juga punya jatah waktu sndiri tiap harinya ? Lantas , knapa kita mesti pikirkan kondisi kita dan umat ini ? Tanyakan pada dirimu dan jawablah. Agar ego dan dunia tk bsa kuasai semua waktu kita. Agar kita bsa memberikan segala ide untuk terus memikirkan dan berjalan disini dalam waktu terbaik yg telah kita khususkan. Bukan diwaktu waktu luang sisa porsiran dunia kita. Tapi, waktu terbaik. Bkn waktu sisa ..

Berkacalah disisa sisa waktu malammu. Tanyakan sendiri dan jawablah sendiri. Bukankah kita sendirilah yg lebih mengenal diri kita sndiri ? Tanyakanlah segera dan jawablah dengan sungguh sungguh !

Hari ini, mgkin kita bsa dibilang adalah kaum pengganti. Manusia yg hadir untuk menggantikan manusia masa lalu karena dulunya mereka lalai dalam memanfaatkan kesempatan ini. Ya. Mgkin hri ini kita pengganti.
Tapi besok dan seterusnya , belum tentu sama . Tidak selamanya pengganti akan terus mengganti jika ia lalai . Tidak seterusnya pengganti akan menggantikan jika ia tak sungguh sungguh dlm menempati barisan ini !

Ingatlah, menjadi pengganti bukan berarti tak bisa tergantikan. Hari ini menggantikan, besok belum tentu lagi. Karena boleh jadi, sekarang telah berjejer dibelakang kita org org yg siap menggantikan dan mengemban tugas ini . Mereka yg siap melanjutkan dgn sungguh sungguh apa apa yg mereka yakini . Dan ini bukan hanya ttg "digantikan kembali", tapi juga ttg kerugian besar akibat tak mampu maksimalkan penempatan awal ini !

"Dan jika kamu berpaling.niscaya allah akan mengganti(mu) dengan kaum yg lain. Dan mereka tidak seperti(mu) ini" (QS. Muhammad :38)

Hari ini kita diletakkan disini bukan peletakan biasa. Semuanya terstruktur dan terencana jauh jauh hari sblum kita melihat langit bumi. Maka ingatlah bahwa, kehadiran kita disini sepenuhnya adalah karena peletakkan kita disini oleh-Nya.  Bagaimana mgkin kita disini jika Allah tak hendaki kita disini ? Bagaimana mgkin kita bersama dakwah , jika Allah tak letakkan kita disini ?

Lantas , hrus bagaimana lgi ? Hruskah kita sia siakan kesempatan yg diberikan oleh-Nya dengan kelalaian kelalaian kita ? Jika tak ingin bersama jalan dakwah, maka kita ingin dengan siapa ??

Dan terakhir ,
Disisa sisa kesadaran dan cahaya yg masih ada , kembali tanyakan pada diri kita dan jawablah kembali .

Masih inginkah kita disini ? :)

Kamis, 18 Desember 2014 0 komentar

Lomba yang 'terlupakan'

Mengawali kata dengan lomba, mgkin yg terbayang dipikiran kita adalah mengenai serangkaian kompetisi. Tournament yg disajikan untuk mengetahui siapa yg mampu menyelesaikan pertandingan dan menjadi nomor 1. Seorang pemenang yang berhasil menyeleksi banyak peserta dan menduduki puncak tertinggi sbuah perlombaan.

Lomba memang identik dengan kompetesi. Kompetisi  menghadirkan seorang pemenang. Dan pemenang akan meraih puncak tertinggi.

Untuk sampai ke barisan terdepan, tentunya yang perlu kita lakukan adalah berusaha melebihi mereka yg sdg mengejar dibelakang. Hrus Melangkah lebih banyak dari mereka yg tertinggal. Dan harus punya Tekad lebih besar dripada mereka yang ingin menyusul . Kita tak akan bisa jadi pemenang jika kita tak didepan. Tak kan bisa meraih puncak jika kita selalu belakangan. Dan tak akan bisa juara , jika kita diposisi akhir.Tidak mungkin !

Lomba akan menyeret kita pada hawa persaingan. Dan dalam persaingan ini, hanya ada yang menang dan kalah. Didepan atau dibelakang. Duluan atau tertinggal.

Dalam lomba, ada semangat yang harus dilibatkan. Tekad yg hrus terus dikobarkan. Agar saat peluang kemenangan terbuka, kita bsa ambil dulu dibandingkan mereka. Langsung sikat dan tak tunggu lama lama .

Namun, kali ini bukan tentang lomba yang mgkin sering disiarkan. Bukan juga tentang kompetisi liga liga yang selalu diperjuangkan. Lomba ini bukanlah lomba seperti itu. Karena perlombaan ini senyap dari hiruk pikuk perbincangan. Bahkan kadang kitapun terlupa bahwa ianya adalah perlombaan. Kompetisi yang tak berasa kompetisi. Mungkin lebih tepatnya ini adalah tentang lomba yang terlupakan.

Sejenak kuharap , aku dan kalian (kita semua) benar benar fokuskan pikiran agar lomba ini mampu menancap kuat di hati kita . Tertancap agar senantiasa mampu kita ingat. Hingga , ini nantinya akan jadi kompetisi yang benar benar kompetisi. Lomba yang benar benar lomba. Karena , kuharap setelah ini, ianya bukanlah lgi lomba yang terlupakan . Karena , setiap kita punya jiwa kompetisi untuk selalu memenangkannya .

Lomba yang terlupakan ini adalah tentang berlomba lomba dalam berbuat kebaikan. Tentang bagaimana cara kita bersegera dalam melakukan amal amal sholeh. Melahap habis setiap peluang kebaikan yang ada tanpa sisa sedikitpun. Melangkah lebih dulu tanpa komando apapun, dan selalu ingin digarda terdepan, diposisi awal pemulai kebaikan .

Dan nampaknya, inilah yang mulai kita lupakan. Untuk senantiasa berlomba dalam mengerjakan kebaikan. Hingga ruh ruh kita pun tak punya semangat kompetitif untuk tuntaskan segala peluang amal kebaikan lebih dulu. (Saya ulangi) , lebih dulu . Bukan belakangan !

Jika ini fakta yg terjadi, jangan heran jika jiwa cenderung acuh terhadap panggilan kebaikan. Jangan heran jika kita santai oleh ajakan ajakan untuk segera beramal. Karena, saat ini, kita seolah melupakan dan kehilangan ruh untuk berfastabiqul khoirat.

Allah swt berfirman :
"Dan bagi tiap tiap umat, ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kami berada Pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148)

"Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera dalam (mengerjakan) kebajikan ; mereka itu termasuk orang orang yang sholeh. " (QS. Ali Imran 114)

Rasulullah saw pun melalui lisannya bersabda :
"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki laii diwaktu pagi mukmin dan diwaktu sore telah kafir. Dan diwaktu sore beriman diwaktu pagi kafir. Ia menjual agama-Nya dengan kesenangan dunia."(HR Ahmad)

Fitnah disini tak hanya sebatas mengatakan hal yang tak org lain lakukan. Harta dan tahta yang melalaikan juga fitnah. Pekerjaan yang melenakan juga fitnah. Dan segala hal lain yg menjadikan kita lalai untuk bersegera mengrjakan kebaikan.

Terkadang kita merasa terbebaskan dgn tdak segera menuju kebaikan . Ketika peluang amal dtg dn berlalu bgtu sja tnpa ada diri kita kita biasa aja . Seolah tak pernah terjadi apa apa atau tak pernah terbuka kesempatan untuk segera bersegera mengerjakan kebajikan.

Lantas pertanyaan nya, knapa kita tak boleh meninggalkan peluang kebajikan dan diperintahkan untuk segera melakukn amal kebaikan ? Kenapa ?

Maka kembali pikirkan dan fokuskan pikiran kita untuk membangunkan hal mgkin yg juga sudah mulai kita lupakan.

Segeralah menuju kebaikan karena aset waktu yg kita punya , hanya saat ini saja. Masa lalu hanya bisa diingat , kita kenang dan tak akan mgkin bisa kita bawa kembali ke masa kini. Ia juga tak bisa diubah lgi . Sedangkan masa depan ,kita tak pernah tau karna waktu itu adalah hak preogratif Allah. Jangan sampai kita mewarnai hidup kita dgn penyesalan penyesalan karena lalai memanfaatkan waktu.

"Ada dua nikmat yg manusia srg lupa , nikmat sehat dan waktu luang." (Al hadist)

Bersegeralah beramal karena amal yg kita pikul tak mgkin dipikul org lain. Amal kita hanya akan dipikul oleh pundak kita sendiri. Amal kebaikan kita hanya akan dipikul pundak kita. Bukn mereka ! Begitu juga amal buruknya. Yanh akan memikulnya adalah pundak kita , bukan mereka ! Ingatlah, Setiap kita akan dimintai pertanggung jawaban masing masing .

Bersegeralah beramal Karena derajat kita dihadapan Allah berbanding lurus dgn cepatnya kita merespon perintah pada-Nya . Seberapa cepat kita mengambil peluang kebaikan, maka begitu juga derajat kita di hadap-Nya. Derajat terbaik adalah disaat respon yang kita tunjukkan untuk beramal cepat. Sedangkan , saat kita lengah dan santai membuang peluang kebaikan begitu saja , maka derajat yg kita terima pun akan sama halnya seperti yg kita tunjukan.

Bersegeralah beramal karena setiap waktu ada momentumnya sndiri. Setiap waktu sudah ada amalnya sndiri, yg bila kesempatan habis maka kita tak bsa mengerjakannya kembali.

"Kewajiban lbh banyak dripada waktu yg tersedia". (Hasan al banna)

Bersegeralah beramal karena kesempatan beramal jga diberikan kpda setiap kita. Setiap kita akan berada diposisi yang sama. Hanya saja, sang pemenang adalah mereka yang mampu bersegera lebih dulu dari mereka yang belum tergerak untuk menuju kebaikan .

Maka dari itu..
Jika peluang kebaikan ada dihadapan, maka lahaplah sampai tuntas sebagaimana kita makan dlm keadaan kelaparan. Sebagaimana Kita minum saat dahaga kekeringan . Tujulah ia, agar ruh kita tak lapar dan juga tak dahaga.

Jika peluang kebaikan terpampang didepan kita, maka ambil dan rengkuhlah ia dengan bersegera. Jangan berdiam diri , karena untuk menang kita harus cepat bersegera menujunya. Lebih dulu dari mereka yang juga punya kesempatan sama .

Jika ada ladang kebaikan , maka bersegeralah menujunya. Tanamlah sebanyak mungkin amal kebaikan yang bisa kita tanam. Sirami ia dengan ruhmu yang tak pernah padam untuk berburu duluan mengerjakan kebajikan. Bersemangatlah. Agar di akhirat, kebun kita akan berbuah dengan amal amal yang mampu hantarkan kita ke tempat terbaik disisi-Nya.

Semoga Allah senantiasa hidupkan gairah kita untuk terus bersegera dalam menuju kebaikan. Aku , kita , dan mereka semua . Aamiin :)

Jumat, 12 Desember 2014 2 komentar

Kita masih disini, (mungkin) karena mereka ~


Manusia adalah makhluk social, yang tak mampu individualis dalam menjalani hidup didunia. Setiap dari kita akan mencari sosok terbaik yang akan menemani kita mengisi lembar kehidupan, agar tak hanya kosong tak bergores dan tak hanya putih tanpa berwarna. Lembar demi lembar akan terus terisi, namun yang mampu menambah warna terbaik lah yang akan tinggal. Menetap dalam setiap waktu kita , dan menemani kita melalui hidup didunia ini. Dan kita memanggil mereka teman.

Setiap kita tentunya memiliki teman , (mungkin) hasil dari pencarian yang panjang. Dan sebelum ditemukan, tentunya juga telah banyak orang yang datang mencoba menambah warna dalam lembar kita. Nah, dari sekian banyak inilah kita dan hati kita menjatuhkan pilihan untuk terus membersamainya dalam hidup.
Rabu, 22 Oktober 2014 0 komentar

Mengertilah, Cinta bukan hanya tentang ini :)

Cinta bukan hanya tentang rasa. Walaupun nyatanya cinta adalah rasa. Bukan hanya tentang rindu, walaupun rindu meliputinya. Bukan juga tentang sayang, karena cinta juga tak sesempit itu.

Cinta bukan hanya tentang gejolak rasa yang berontak hebat didadamu.
Bukan hanya tentang suka dan duka saja. Walaupun kehadirannya tak lepas dari keduanya. Tapi , faktanya cinta memang begitu.

Cinta bukan hanya tentang kata. Bukan hanya tentang ungkapan mesra walaupun nyatanya indera telingamu butuh kehadiran rambatan suaranya.
Bukan hanya tentang kata cinta yang berdengung digendang telingamu, walaupun nyatanya kata itu akan meneguhkan kekuatannya.

Cinta bukan hanya tentang ukiran syair penyampai lara , walaupun ianya mampu hadirkan goresan kata indah. Bukan hanya tentang kumpulan kosa kata menyentuh, Walaupun faktanya cinta akan lenyapkan keformalan bahasamu menjadi dengung dengung nada indah yang berangkai ,lahirkan melodi syahdu.

Cinta bukan hanya tentang menyampaikan. Walau nyatanya hatimu akan didesak untuk segera mengatakan. Bukan hanya tentang ungkapkan, walaupun mgkin kau ingin segera keluarkan. Bukan hanya berbicara tentang ketidakmampuanmu bungkam . Walaupun nyatanya, bungkam tak menyelesaikan apapun. Karena, tetap saja, cinta akan berontak .

Cinta bukan hanya tentang sikap perhatianmu. Bukan hanya tentang sikap keperdulianmu akannya. Walaupun nyatanya, kau tetap akan memperhatikannya tak pandang jarak. Matamu akan tetap bersama walau nyatanya kalian tak beriring. Dan lucunya, kau akan tau segala tentangnya, walau (sekali lagi kukatakan) kalian tak beriring.

Cinta bukan hanya tentang sikapmu padanya. Bukan hanya tentang usahamu mendapatkannya . Walaupun nyatanya otakmu akan berpikir keras untuk menyentuh hatinya. Tapi cinta tak hanya tentang itu.

Cinta bukan hanya tentang diri kita dan dia saja. Bukan hanya tentang 2 insan manusia . Walaupun nyatanya, keterlibatan hati berdua lah yg terjalin. Cinta Bukan hanya tentang kita saja. Walau nyatanya kita yang rasakan.

Tapi .....

cinta bukan hanya tentang itu.
Bukan hanya tentang kita .
Cinta juga tentang-Nya. Tentang bagaimana kita merajut dan mengikat rasa dengan tali ikatan-Nya.Tentang bagaimana kita menjaga-Nya dalam hati hati kita. Lebih Tentang bagaimana kita berjalan dalam koridor terbaik yang telah diperintahkan-Nya ..

Cinta bukan hanya tentang pengakuan manusia atas kehadiran kalian saja. Bukan hanya tentang penilaian makhluk atas diri kalian. Tapi, ia juga tentang pengakuan dan penilaian dari-Nya dzat Pemilik Cinta. Ia tak cuman berbicara tentang keberpihakan manusia atasmu, melainkan berbicara juga tentang pentingnya melibatkan -Nya diatas rasa ini :)

Dan ingatlah, Cinta bukan hanya tentang duniamu. Bukan hanya tentang hidupmu. Walapun nyatanya , cintamu dirajut dalam hidup didunia.

Tapi , cinta bukan hanya itu, bukan hanya tentang dunia kita. Bukankah kita tak hanya ingin bersama didunia ? :)

Lantas, harus bagaimana lagi ?

Ah, sudahlah .

Bukankah yang terpenting kita berusaha mengikuti jalur-Nya ? :)

Bersabarlah dalam bungkam, menyampaikan hanya mengurangi sensasi dari rasa itu sendiri. Nikmati saja :)

Sabtu, 18 Oktober 2014 1 komentar

Bongkar Pasal 1 : Gurindam Dua Belas


Bismillahirrahmanirrahiim…
Ijinkan kami berbagi ilmu mengenai apa yang kami dapatkan hari ini dalam training gurindam 12 dalam rangka penguatkan pendidikan karakter bagi generasi islam .Pada kesempatan ini dikaji pasal pertama dari bait ke bait. Berikut penjelasannya :D

Bait pertama.
Barangsiapa mengenal agama.
Sekali kali tiada boleh dibilangkan nama.

Agama adalah pedoman dalam menjalani kehidupan. Pemenuhan akannya menjadi sangat penting karena ianya bak bekal panjang yg hrus disiapkan untuk hidup enak di akhirat. Kebutuhan manusia akan ilmu agama menjadi sangat penting dibandingkan ilmu lainnya. Namun, nyatanya seringkali kita cenderung tak perduli. Masuk SMA dengan Kuliah yang tak berbasic agama menjadikan kita seolah olah lupa bahwa belajar agama penting. Kita hanya fokus belajar yang lain. Sdgkan tak jarang menambah ilmu agama pun kita tidak. Padahal ilmu agama ini bekal kita untuk menjalankan kehidupan yg bener sesuai tuntutannya.

Banyak mereka yang fisiknya hidup, namun hatinya mati. Ia hidup hanya sesuka hati tanpa pedoman. Lupa diri karena seolah olah hidupnya hanya didunia. Bahkan kehadiran kita tak memberikan kesan apa apa dimata-Nya. Nama kita mungkin dikenal oleh para makhluk dimuka bumi, Tapi dimata-Nya belum tentu. Bukankah penilaian-Nya jauh lebih penting ?

Bait kedua .
Barang siapa mengenal yang empat.
Maka ia itulah orang yang ma'rifat .

Penggalan kata bait dua adalah  sastra pengantar sebelum sampai pada bait selanjutnya . Ianya merupakan hasil akhir yang akan didapat bila bait selanjutnya terealisasi . Apa saja itu ? Yakni saat manusia mampu mengenal Allah, mengenal diri, mengenal dunia dan mengenal akhirat maka ia akan kenal tujuannya . Ia akan paham apa tujuannya diciptakan dan apa yang harus dilakukan selama didunia. Tujuannya tidak akan pernah tertuju pada uang saja. Tak kan pernah dihabiskan waktunya untuk sibuk mencari jabatan. Apa yang dilakukannya hanya hal yang bernilai halal saja. Yang haram akan dengan tegas dia tinggalkan. Tujuannya hanya satu. Fokus hidupnya jelas tertancap didadanya. Satu saja. Tertuang dalam al qur'an dimana Allah berfirman:

"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (Q.S Ad-Dzariat 56)

Kita semua tentu tau tujuan penciptaan kita didunia. Namun, tak sedikit dari kita seolah olah berprilaku "seakan akan" kita tak tau tujuan sbnarnya kita ada. Kita tau, Tapi tak paham ! Bukankah bentuk kepahaman akan tampak pada perilaku yang ditunjukkan? Dalam penggalan ini, Raja Ali Haji menegaskan bahwa tujuan hidup itu penting. Sangat sangat penting !  ianya adalah hal yang harus benar benar kita yakini Agar dalam mencapai tujuan kita bisa tangguh kedepan walau mungkin akan banyak cobaan menghalang. Ia akan tetap maju walau hasutan hasutan setan terus membisik. Tak akan pernah terbersit niat menyerah, karena yang ia tau. Ia harus sampai ketujuannya. Ia harus memenuhi tujuannya menuju Allah . Harus !

Bait ketiga
Barang siapa mengenal Allah.
Suruh dan tidaknya tiada ia menyalah .

Mengapa harus kita mengenal Allah? Pentingkah ?Maka dengan tegas akan saya katakan .Ini hal Penting ! Karena ketika kita mampu mengenal Allah, Maka kita akan tau dengan jelas bahwa kita hanyalah makhluk kecil. Insan yang Tak berarti apa apa jika dihadapkan denganNya, Dzat Maha Besar. Iya kan?Saya rasa tentu kalian tau ini dengan sangat jelas. Namun, lagi lagi, nyatanya kita seperti tak sadar diri. Kadang kita angkuh dan sombong dimuka bumi. Sering kita merasa hebat dihadapan makhluknya. Bahkan tak jarang kadang kita tindas kaum yang lemah. Beranggapan bahwa didunia kita lah penguasanya. Nah, jika itulah perilaku kita, maka sejatinya kita tak pernah paham dengan diri kita sendiri dan tak paham kebesaran Allah. Kita tak paham bahwa kita adalah makhluk yang kecil dimataNya. Kita tau . Namun kita tak paham ! Coba sejenak pikirkanlah mengenai ciptaan-ciptaan-Nya. Bukankah kita tak lebih besar dari pepohonan ?bukankah kita Tak lebih besar dari lautan ,Tak ada apa apa dibandingkan planet planet dan Tak ada apa apa jika dibandingkan matahari dan galaksi ? Bukankah kita kecil dibandingkan ciptaan-Nya itu ? Lantas mengapa kita merasa besar ? Melakukan perbuatan tercela dengan sesuka kita. Tidakah kita sadar diri ?
Kawan kawan, Ada perlunya kita melihat sekeliling untuk pahamkan diri sendiri , bahwa ada Dzat yang Maha Besar. Sehingga ketika paham ini, insyaa allah kita akan menunjukkan bentuk kepahaman tadi dengan segala perbuatan kita . Allah swt berfirman :

“190.Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Q.S Ali Imran 190-191)

Bait ke-empat
Barangsiapa mengenal diri.
Maka telah mengenal Tuhan yang bahari.

Sekarang coba lihat diri kita sendiri. Sejenak berkacalah. Bukankah kita tercipta dengan bentuk yang sebaik baik bentuk ? Pikirkanlah tak hanya yang tampak fisik, tapi pikirkan juga organ penyusun hal yang tampak. Pikirkanlah bagaimana mata bisa melihat dengan susunan saraf yang perfect , Yang kekurangan satu saja bisa berpengaruh pada penglihatan?
Pikirkanlah bagaimana struktur kulit yang tipis ini disusun . Bukankah kita telah belajar dibangku sekolah ? Lantas, sudah pahamkah kita betapa sempurnanya penciptaan kita ? Ini baru hanya contoh kecil dari bagian tubuh kita, (kulit dan mata) , namun bukankah dari sini saja kita bisa sadar bahwa penciptaan kita dilakukan oleh Dzat yang Luar Biasa Maha Besar. Yang mampu menyusun dan membentuk sedemikian rupa dengan sangat detail sekali.

Saya harap kita tak cuman menjadikan pengetahuan itu semata mata hanya untuk tau saja. Tapi berpikir dan pahamlah. Agar kita sadar bahwa ada Dzat yang Maha besar yang telah sempurnakan kita.

Allah berfirman :
“sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya.) (Q.S At-Tiin : 4)

Bait kelima
Barangsiapa mengenal dunia.
Tahulah ia barang terpedaya .

Tadi telah kita bahas bersama, bahwa tak ada apa apanya kita dibandingkan dunia. Kita hanya makhluk kecil yang ingin mencapai tujuan lewat kehidupan didunia. Dunia bakal menjadi sandungan besar dalam mencapai tujuan. Tapi bisa juga menjadi kesempatan untuk mencapai tujuan. Namun, terkadang kita manusia mempunyai kecendrungan besar dalam mencintai dunia. Seolah olah kita meletakkan dunia di hati kita. Hingga sgla tindak tanduk prilaku kita hanya untuk dunia. Kita hanya memberi manfaat kepada diri sendiri tanpa pernah berfikir untuk memberi kemanfaatan bagi khalayak ramai. Kita lupa menebar kebaikan. Karena yang kita pikirkan hanyalah dunia kita. Bukan dunia manusia lainnya. Kita bertindak individualis walau kita harus bersosialisasi. Jika kita begini, maka nyatalah bahwa dunia telah taklukkan hati kita .

Bait keenam .
Barang siapa mengenal akhirat.
Tahulah ia dunia mudharat.

Dunia adalah tempat persinggahan para umat manusia. Bak musafir yang melepas penat di bawah pohon untuk selanjutnya meneruskan perjalanan. Maka , kesempatan didunia yang sekali, kita tak boleh gagal. Kita harus berhasil karena tak kan ada kesempat kedua. Tak kan ada kehidupan kedua setelah kematian nanti. Tak kan ada remedial amalan. Sekali hidup kita harus berhasil. Berhasil sampaikan kita ketujuan besar kita didunia. Hingga kita mampu menuju-Nya di ujung penghidupan yang kekal nanti. ALLAH SWT . Aamiin aamiin ya rabbal 'alamiin.

Demikian tulisan ini dibuat, terimakasih kepada Ust. Rully Oktoberyanto atas motivasi hebatnya hari ini. Semoga kemanfaatan ini bisa dapat terus mengalir untukmu dan juga untuk kami :)

Jumat, 08 Agustus 2014 3 komentar

Kemarilah, LDK menunggumu ^^ (edisi 1)

Pernah dengar istilah LDK ? Atau mungkin sudah tau mengenai LDK ?
Apa itu LDK ? Dimana adanya ? Dan untuk apa ?
Pentingkah ? Atau malah tak berguna apa apa ?

Rangkaian pertanyaan ini tak kan mampu anda jawab sebelum anda  benar benar membersamainya (LDK). Tak kan mampu anda pahami sebelum  berkecimpung didalamnya. Dan tak kan mampu anda cintai, sebelum anda membuka diri untuk mengenalnya. Kami harap saat kalian menginjakkan kaki dilingkungan baru anda, (Dunia kampus). Anda akan mencarinya dimanapun kampus anda.

Kami harap anda akan menomorsatukannya dibandingkan perkumpulan perkumpulan lain yang mungkin tlah lbih dulu mencuri hati anda.

Kami harap anda ingin mengenalnya lebih dalam dan membersamainya sebentar saja. Yah. Sisihkan lah waktu anda sebentar saja meski mgkin anda terpaksa untuk melihatnya. Sempatkanlah kehadiran anda untuk membersamainya . Dua minggu atau mgkin sebulan. Bergabunglah dan membaurlah didalamnya. Nikmatilah waktu waktu anda yang sebentar dalam keterpaksaan itu. Nikmatilah . Biarkan jerat keterpaksaan lepas sendiri dari jiwa anda. Biarkan belenggu setan yang memalaskan anda hilang dengan sendiri. Ya hilang. Hilang karena ternyata anda tlah rela tertawan sendiri didalamnya.

Anda tak perlu khawatir. Ini bukanlah perkumpulan yang menyeramkan seperti yang mgkin anda kira.Tenanglah. Kami yang didalamnya bukanlah sekumpulan penjahat yang srg anda dengar di media kini. Kami juga bukanlah teroris. Kami hanya sekelompok mahasiswa biasa yang dulunya sama seperti anda . Yang habis disuapi media hingga lupa tujuan. Yang terlena dibuai dunia hingga lupa akhir. Ya mungkin itulah kami dulu.

Sekarang, LDK telah sesatkan jalan kami. Sesat yang tak biasa . Ya , ini memang sesat yang tak biasa. Karena sesat ini sesat yang tak bertumpah duka tpi malah menuai suka. Sesat yang tahu arah bukan yang kesana kemari tak jelas tujuan. Sesat dengan pedoman, bukan sesat yang menyesatkan. Percayalah, ini bukanlah sesat yang biasa. Karena disini anda akan di buat mengubah haluan. Haluan menuju ke diri anda yang baru, yang jauh lebih baik dari diri anda hari ini . Anda tertarik ? ? Atau malah semakin membingungkan ?

Jika anda tertarik , maka segeralah datang membersamai kami. Kami sudah lama menunggu anda disini. Cepatlah datang :)

Jika anda bingung dan masih jga bertanya tanya tentangnya,  ya tetap datanglah untuk mengenalinya. Karena seperti yang tlah disampaikan diatas, kata tak akan mampu mewakili banyaknya kenikmatan yang ada didalamnya . Kata tidak akan mampu menggambarkan bagaimana syahdunya membersamai mereka  .Kami ingin anda membuktikan sendiri bahwa disini menyenangkan . Ayolah kemari, kami menunggu anda :)

Percayalah , disini menyenangkan :)
Membersamai para orang orang baik dalam eratnya ukhuwah itu menyenangkan :)
Membersamai para pecinta ilmu dan para pecinta qur'an itu juga menyenangkan :)
Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran itu hadirkan ketenangan :)
Datanglah, karna kami ingin menikmati ini semua dengan anda. Para pejuang baru yang siap mewarnai kampus anda. :)
Selamat datang, kami menunggu anda semua. Di LDK. Di Lembaga Dakwah Kampus  :)







Kamis, 31 Juli 2014 0 komentar

Aku Muslim Ramadhan ? ?

Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita . Bulan beserta keagungannya ini telah menjauh. Kenikmatan qiyamul lail tarawih berjamaah dan gema tadarusan dilangit malam pun tak lagi bisa kita rasakan. Sahut sahutan tilawah dari masjid satu ke masjid lain tak bisa didengar lagi. Amalan sunnah kini telah kembali menjadi sunnah dgn tak lagi bernilai wajib. Ah. Nyatanya mereka tlah pergi. Pergi tanpa meninggalkan kepastian bahwa kita telah sukses mengisinya hingga digelari takwa. Pergi tanpa dapat kita pastikan, masih milik kita kah ramadhan tahun depan ? Atau malah setahun kedepan kita sedang mengisi umur umur kita yang tak lagi bersisa panjang ?

Memikirkan ramadhan yang telah pergi hanya menyisakan penyesalan penyesalan atas ketidakmaksimalan pengabdian didalamnya. Pergi saat baru saja mulai menikmati. Ya Tapi mau gimana lgi, Ramadhan memang telah pergi dan itulah kenyataannya.
 
Namun, jika ditelaah lebih jelas. ada hal aneh yang juga muncul seiring dengan kepergian ramadhan. Fakta ini kontras umum terjadi di masyarakat islam pada umumnya. Yakni kondisi muslim ramadhan dan muslim seutuhnya. "Muslim Ramadhan" ?? Ntahlah. Tidak ada maksud untuk mengkotak kotakkan definisi dari muslim itu sendiri. Hanya saja, pertanyaan yang mungkin muncul pasca syawal dtg ialah "are we moeslim are ramadhan ?". "Apakah kita muslim hanya saat ramadhan ?" Apakah selama kita hidup kita hanya menjadi muslim saat ramadhan dan kembali kepada kekufuran saat ramadhan pergi ?"

Ya. Muslim Ramadhan. Berlomba lomba dalam pengabdian di bulan ramadhan, dan kembali menghilang saat ramadhan pergi. Lihatlah shaf yang tak lagi ramai. Jajaran sendal yang tak sesesak sebulan yang lalu. Lalu lalang orang yang berpakaian rapi dengan wewangian untuk memenuhi panggilan-Nya . Kemana suasana itu dan dimana kita sekarang ? Apakah ramadhan pergi juga membawa pergi semangat pengabdian kita ? Apakah perginya ramadhan secara langsung menghapus kewajiban kita dibulan yang lain ?

Ya. Ramadhan memang telah pergi. Tapi seharusnya semangat mengabdi kita harus tetap tinggal.Ramadhan bukan lah bulan tradisi. Karena sholat dan ibadah yang lain jga bukan ibadah tradisi yang hanya sebulan setahun. Itu kewajiban kita. Dan bukan tradisi. Sebagaimana tertuang dalam Firman-Nya :

"Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia , melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (Adz- Zariyat)

Kewajiban mengabdi kita ialah sampai ruh berpindah alam . Maka selama kita bernafas dan bertebaran dimuka bumi, maka mengabdilah. Ketidakseriusan kita dalam  mengabdi hanya akan menyusahkan diri kita saat penghisaban seluruh amal kita nanti.
 
Karena amal kita yang dihisab bukanlah amalan saat ramadhan saja. Tapi saat kita hiduo didunia. 11 bulan membangkang dan 1 bulan mengabdi ? Secara matematis, tentunya kita telah tau dimana kita ditempatkan nanti jika kita begini. Hitungan-Nya mungkin tak bisa kita samakan, tapi mencari posisi terbaik dengan mengejar sebanyak banyak amal bukanlah lebih mengamankan ? :)

Maka dari itu, Pahamilah. Ramadhan itu bulan persiapan . Bulan mempersiapkan bekal untuk menggempur godaan setan yang akan jauh lebih berat 11 bulan kedepan. Memang setan berada diposisi diikat dibulan itu, dan bebas dibulan lain. Tapi bukankah menang dengan perlawanan lebih menyenangkan ? :)

Pahamilah. Bahwa segala pengabdian yang selama ini kita lakukan ialah pengabdian seumur hidup. Pengabdian tak sebatas ramadhan. Karena bkan ramadhan lah tempat kita mengabdi, tapi Allah swt dzat yang kita sembahi.

Maka ijinkan kami mengutip dan merubah redaksi nasihat Abu Bakar kepada Umar dan seluruh kaum muslimin saat Rasulullah saw mengakhiri kehidupannya dimuka bumi.
 
"Barangsiapa yang ibadahnya karena Ramadhan , maka pahamilah bahwa ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Tapi barangsiapa yang hidup dan ibadahnya karena Allah swt, maka ketahuialah 
bahwa Allah swt tak akan pernah meninggalkan kita" :)
Selasa, 22 April 2014 0 komentar

Saat Kita Jatuh Cinta


Saat kita jatuh cinta, dia tak lagi dia yang biasanya. Mata kita akan melihatnya unggul dibandingkan dengan siapapun juga. Dia tak tertandingi siapapun, dan akan menang dalam segala hal. Saat kita jatuh cinta, dialah satu satunya.

Saat kita jatuh cinta, dia akan datang tak seperti  biasanya. Dia akan datang sesering dan kapanpun juga. Karena Wujudnya tak cuman dilihat oleh bola matamu saja. Tapi penglihatan akalmu akan menangkapnya jelas diingatan kepala.jsia

Saat kita jatuh cinta, gejolak akan terus dan terus dibuat olehnya. Meskipun faktanya ia hanya diam tak melakukan apa apa. Tapi, hal darinya akan selalu hadirkan suasana itu. Tak hanya melihat dan mendengar, bahkan mengingatnya saja sudah menambah kencang denyut jantung kita. Semakin cepat dan semakin cepat, dan kadang susah untuk ‘ditutupi’.

Saat kita jatuh cinta, gejolak yang tak tertahan kadang begitu mudah kita lepaskan. Kita keluarkan oleh ungkapan ungkapan, yang menunjukkan segala yang ada diperasaan.Akhirnya cinta dan sayang pun begitu mudah dilontarkan.
Sabtu, 12 April 2014 0 komentar

Ujian Menyampaikan




“Saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan kesabaran ”. Tentunya kalian semua pernah membaca, mendengar ataupun sudah mengetahui tentang penggalan kata diatas. Ayat terakhir yang terdapat di bagian juz akhir, tepatnya Surah Al Ash ayat ke 3 ini setidaknya memberikan kita bocoran agar kita dapat hidup untung didunia tanpa memperoleh kerugian. Yakni, membagi bagikan nikmat islam yang kita pahami dan amalkan kepada setiap mereka yang mungkin belum merasakan. Yang sudah berislam, tapi mungkin belum benar benar tercelupkan (sibghoh). Dan cara menyebarkan ini tentunya salah satunya bisa kita lakukan dengan menyampaikan. Tak perduli ianya lewat lisan, ketikan ataupun tulisan, berjilid jilid cetakan, ataupun segala kicauan di sosmed. Toh, mereka semua emang sarana yang ada untuk memudahkan kita dalam menyebarkan segala kebaikan. Maka itu, sangatlah disayangkan jika ianya hanya digunakan untuk berbagi kegalauan dan kegiatan yang dialami sehari hari. Karena bisa jadi, yang lain pun tak ingin dengarkan dan tau aktivitas yang kalian ceritakan. #eh
Selasa, 11 Maret 2014 0 komentar

Yuk Nulis !


Tak ada buku tanpa tulisan. Dan tak ada tulisan tanpa penulis. Rasanya tak ada yang salah dengan kalimat yang sengaja saya jadikan pembuka dalam tulisan kali ini. Tentang buku dan juga penulis. Ya, karena memang tak terpungkiri bahwa keduanya merupakan rangkaian yang saling berikatan dan menguatkan. Mereka bak siklus yang saling menopang satu sama lain. Memutuskan satu rantai hanya akan merusak keberlanjutan siklus. Percayalah ,sampai kapanpun buku akan membutuhkan seorang penulis untuk mengisinya. Dan penulis akan membutuhkan buku untuk menuangkan buah pikirannya.
Selasa, 04 Maret 2014 0 komentar

SADAR BRO !

Dulu, jihad perang padukan kita.
Sekarang, negeri aman malah hancurkan kita.

Dulu, perbedaan itu anugerah.
Sekarang, perbedaan bencana dan nestapa.

Dulu, sedikit kita kuat.
Sekarang, banyak kita lemah.

Dulu, cinta selimuti seiman.
Sekarang ?

Ini kau debat, ini kau debat.
Itu kau hujat, itu kau hujat.
Saudara sediri diembat.
Fitnah setiap saat.
Semua nak kau sikat, padahal kita ini satu umat.

Kapan kita akan duduk bersama dengn tangan berlipat ?!
Kapan kita berjalan bersama menuju selamat ?!
Sudahlah membabat, kita ini seumat !
Hentikan gerogotan, kita ini seumat !
Gimana mau kuat jika sikit sikit bergelut !
Gimana mau sehat jika sebentar bentar bergulat !
Ah,Tak liatkah siapa yang kau hujat ?!
Tak sadarkah siapa yang kau gulat ?!
Sadarlah ini tak ada manfaat !
Sadarlah, ini banyak mudharat !
Senin, 24 Februari 2014 0 komentar

Golput itu tidak memilih. Apa iya ?



Mengingat akan datangnya masa pemilihan pemimpin 5 tahun mendatang di Indonesia, diri tertarik untuk sedikit mengekspresikan apa yang dipahami terkait dengan agenda 5 tahunan ini . Mungkin tulisan ini akan dipandang sinis oleh sebagian kelompok. Dan mungkin juga akan ada yang menganggap paragraph demi paragraph yang ditulis ialah kata kata tolol yang begitu memuakkan dan menyakitkan mata. Mungkin juga tulisan ini akan terasa kontroversial. Ntahlah, diluar segala anggapan itu semua, aku sampaikan bahwa ianya bukanlah suatu penilaian terhadap suatu haraqah atau pergerakan. Bukan juga bukan tentang upaya men”judge” kalangan kalangan tertentu.  Mungkin ini demi kita dan Negara. Maybe ~
0 komentar

Antara aku dan Dia

Dulu .
Aku buta .
Tapi Aku melihat ..
Aku tuli .
Tapi aku mendengar ..
Lisanku tak bersuara , namun aku tak bisu ..
Kaki tanganku lumpuh, tapi aku tak sempurna.

Minggu, 26 Januari 2014 0 komentar

Karena Kehidupan Tak Ada Sesi Kedua


Tak ada yang lebih menakutkan dan menggetarkan hati selain membahas tentang pemutus kehidupan. Pemberhentian pengabdian seorang hamba menuju pembalasan atas abdi yang diberi semasa berkelana didunia. Sebuah Pintu menuju gerbang kehidupan kekal dan abadi . Pintu yang menghubungkan dunia kini ke Ruang tak terbayangkan yang sudah lama menunggu untuk ditempati. Ntah ianya tempat yang menyenangkan hati dan menyedapkan mata, Atau malah tempat derita yang penuh dengan balasan siksa akibat durhaka pada-Nya.
Minggu, 19 Januari 2014 0 komentar

Untukmu Para Pengemban Amanah



19 Januari 1014. Setiap orang punya cara pandang tersendiri mengenai amanah. Ada yang menganggap ianya sesuatu yang menakutkan, namun ada juga yang berburu untuk mendapatkan. Ada yang takut menerimanya lantaran takut tergolong pribadi yang munafik (jika tak menjalankan dengan baik), namun ada juga yang berlomba-lomba untuk meraih jabatan dan akhirnya mendapatkan amanah .
 
;