Jumat, 06 November 2015 0 komentar

Ada Cinta : Dari MR Untuk Kita ~



Dulu, siapalah kita. Jangankan sholat lima waktu, panggilan adzan aja mungkin tak pernah kita hiraukan. Memikirkan akhirat ? ah, apalagi soal yang satu itu. Memikirkan dunia dan segala urusannya saja udah ribet. Lagipula kan masih muda, umur masih panjang, taatnya entar entaran aja. Nanti kalau udah tuaan dikit.

Dulu, siapalah kita. Jangankan kepikiran memikirkan kemashlatan umat, untuk memikirkan diri sendiri saja sudah menyita banyak waktu dan menguras kinerja otak. Urusan sendiri saja menumpuk, ngapain harus mikirin orang lain ? mending fokus sendiri saja ngurus kehidupan pribadi. Toh kesuksesan kedepanpun tergantung usaha kita hari ini. Lagipula, untuk apa mikirin orang lain ? gak penting juga. Mending urus diri masing masing saja. Lebih jelas .

Dulu, siapalah kita. Kepikirian untuk taat mah ada, tapi realisasi nya yang tak ada. Yang penting gak nakal, berbakti sama orang tua, jadi anak baik. Ya . mungkin gitu. Urusan taat mah ntaran aja, yang penting baik. Udh itu.

Rabu, 09 September 2015 0 komentar

Ngampus ,Jangan Sekedar Kampus ~

Sebagian dari kalian mungkin tahun ini mulai menjajaki jenjang baru dalam hidup . Bukan lagi hanya menjadi siswa. Tapi, kini kalian pun bergelar "maha ". Seragam putih abu abu dan dunia SMApun telah resmi kalian tinggalkan. Kalian kini sudah mahasiswa. Bukan bocah lagi.

Sekarang kampus akan jadi tempat baru kalian mengejar ilmu. 'Ngampus' akan jadi rutinitas harian . Belum lagi tentang tugas kampus yang nanti kalian terima. Inilah. Itulah. Semuanya akan kalian dapatkan cepat atau lambat beserta peningnya kepala akibat tumpukaj tumpukan tugas. Tapi, ya itulah kalian . Kalian sudah Mahasiswa , dan bukan bocah lagi .

Ngampus pulang ngampus pulang. Semoga bukan itulah kegiatan yang kalian pilih selama 4 tahun kedepan nanti. Kalian mahasiswa, bukan bocah lagi yang selalu ingin cepat pulang kala jam kuliah usai . Kalian sudah mahasiwa sekarang. Bukan anak anak lagi. Menghabiskan waktu 4 tahun hanya untuk rutinitas ngampus pulang ngampus pulang terasa sangat menyayangkan. Karna ngampus tak cuman tentang belajar akademik . Bukan sekedar belajar doang untuk dpatkan nilai bagus .

Kalian mahasiswa. Bukan anak anak lagi. Sudah saatnya memutus pola pemikiran yang kecil tadi . Tentang datang ngampus , belajar, pulang, main, tidur. Ah. Belum puaskah kalian melakukan itu dari belasan tahun yang lalu ? Bukannya SD, SMP , SMA sudah kita lalui dengan aktivitas 'biasa' seperti itu ?

Ayo men. Kalian mahasiswa. Bukan anak anak lagi. Sekarang sudah waktunya kalian ber-improvisasi. Meningkatkan standard diri kearah yang jauh lebih baik . Jangan jadikan 4 tahun kedepan habis dengan pola pola yang sama seperti halnya yang kita lakukan di skolah SD,SMP dan juga SMA .

Lalu , bagaimana melejitkan diri dikampus ?
Gimana bisa jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya ?

Organisasi. Yap. Ini juga akan kalian temukan di kampus. Namun, sayangnya hal ini tak banyak dilirik oleh mahasiswa dikampus. Nampaknya pulang dan tidur lebih menarik dibanding organisasi. Atau takut nilai rendah karena organisasi ? Lah sudah . -_-

Jika kalian berasa bahwa organisasi menyebabkan nilai rendah, itu bukan karna kesalahan organisasinya. Tapi salah kita yang tak pandai memanajemen waktu. Toh tak berorganisasi belum tentu juga bisa jadikan kalian bisa ber-IP 4 . Bahkan tak sedikit orang yang juga mampu ber ip 4 ditengah kesibukan organisasi. Jadi , faktornya bukan karna organisasi nilai rendah, tapi karna kitalah nilai itu rendah. Tak belajar gimana mau nilai tinggi ? Bangun bangun , Jangan mimpi bro -_-

Jika kalian takut tak mampu memanajemen waktu hingga tak menyibukkan diri . Maka ketakutan ini hanya akan timbulkan penyesalan didepan. Cepat atau lambat.

Kampus dan organisasi . Rutinitas ini harus kalian masukkan dalam kegiatan harian. Jangan lagi kuliah pulang kuliah pulang. Ingat bro. Bukan bocah lagi wkwk.

Tapi, ada organisasi yang harus kalian jadikan prioritas utama juga dikampus . Prioritas utama untuk kalian ikuti. Lembaga Dakwah Kampus. LDK. Ukmi bahrul ulum. Nah. Lo harus ikut . Ini keren men . Keren.

Maka pikirkan lah. Bagaimana 4 tahun kedepan kuliahmu mahasiswa ? Bagaimana kalau kita bersepakat bahwa dimanapun kampus kalian. Kalian akan berorganisasi? Ayo men. Kalau 4 tahun masa kampus bisa kita jadikan luar biasa dengan nilai kuliah cemerlang, aktif organisasi dan ikut LDK (,memperbaiki diri dan mendekat pada Maha pencipta)  , kenapa kita harus memilih untuk jalan hidup yang biasa biasa saja ? Toh waktu yang terpakai juga sama sama 4 tahun !

Maka tentukan pilihan kalian. Jangan cuman berangan tanpa ada realisasi nyata. Jangan hanya pandai berkoar tanpa berwujud perilaku. Kita hari ini menentukan kita di masa mendatang. Maka , kalau hari ini kita tak merasa capek dengan mempersiapkan diri, mungkin kita akan tetap seperti ini . Menjadi orang yang biasa biasa saja.

"Selagi bisa melakukan apapun yang baik, maka lakukanlah. Sungguh merugi kita yang dari hari kehari hanya bertambah kemalasan tanpa menambah keimanan dan kemampuan diri"

Rabu, 20 Mei 2015 1 komentar

Mungkin, Dunia Merindukan Kita




Jika aku boleh merindu, maka yang kurindukan adalah pemuda pemuda yang besar cintanya pada agama ini. Pemuda yang memiliki ruh semangat untuk membesarkan syiar islam dengan kesungguhan yang terpatri didadanya . Pemuda yang kokoh aqidahnya, indah akhlaknya dan baik tuturnya . Bukan yang tak serius dan masih senang bermain main dengan kefanaan dunianya.


Jika aku boleh merindu, maka yang kurindukan adalah pemuda yang besar kecintaannya pada umat (islam) ini. Bahkan cinta ini mendarah daging hingga menjadikan umat ini bagian yang satu atas tubuh mereka sendiri. Jika aku boleh merindu, maka aku merindukan mereka. Yang pikirnya untuk besarkan syiar islam, yang waktunya diwakafkan untuk umat dan yang jiwanya di didedikasikan untuk Islam. Agama yang rahmatan lil ‘alamin ini.


Jika aku boleh merindu, maka yang kurindukan adalah seluruh penjuru tubuhku penuh dengan ketaatan makhluk akan Penciptanya, pengabdian makhluk atas Rabbnya, kesetiaan cinta makhluk pada Dzat yang mencintainya.


Jika rindu adalah harap, dan harapku terdengarkan. Maka kerinduan terbesarku adalah kehadiran pemuda pemuda yang pernah ada dulu menempati tubuhku. Pemuda yang dengan kokohnya berucap ‘Ahad’ atas siksa yang diterimanya dibawah terik matahari dan panasnya daratan. Pemuda yang dengan kesungguhannya meninggalkan harta yang berada digenggamannya , karena kecintaannya yang murni pada Rabbnya. Pemuda yang tangannya ringan menderma untuk menolong agama-Nya. Pemuda yang tegap dan berani melawan bathil secara terang terangan.


Jika rindu adalah harap, dan harapku terdengarkan . Maka , kerinduan terbesarku adalah mereka segera datang untuk mengobati rindu ini. Mereka segera ada untuk kembali membesarkan agama ini. Dengan kesungguhannya, dengan kokohnya aqidahnya, dan dengan waktu yang di wakafkan untuk kemaslahatan umat ini.


Jika rindu adalah harap, dan harapku sebagai dunia terdengarkan. Maka , aku adalah dunia. Dan ini kerinduanku .


(Aku = Dunia)
*Kata aku disini mengambarkan dunia.


Jumat, 03 April 2015 0 komentar

Bagaimana cara kita mati ?


“Dan tiadalah kehidupan dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang Sebenarnya kehidupan, kalau mereka Mengetahui”. (Al 'Ankabuut:64)

~~~

Kematian adalah pelajaran terbaik .Tak ada yang luput dari penjemputannya. Dunia dan kefanaan nantinya pasti akan meninggalkan kita dan hidup kita. Sang musafir akhirnya harus melanjutkan perjalanan menuju akhir. Menyenangkan atau bahkan mengerikan tak ada yang kita tau . Hasil tergantung bekal yang kita bawa, ketakwaan yang terpatri di dada, dan pengabdian total sebagai seorang hamba. Harta tak akan membersamai, jabatan akan terpisah. Hanya amal yang akan menerangi disaat tak ada cahaya yang bisa menyinari.

Setiap kita pastinya akan menjumpai kematian. Kepastiannya mutlak . Hanya waktu penjemputan yang masih gaib. Ia mengintai siapapun, tak pandang umur dan tak lihat dimanapun kita berada. Waktu sedetikpun tak dapat kita majukan dan sedetikpun tak bisa ditangguhkan waktunya. Akhir akan datang tepat waktu . Dan sudah sejauh ini kita hidup, apa yang sudah kita beri ? Sudahkah perbekalan yang kita kumpulkan hari ini mencukupi ?  Sudahkah kita berkontribusi untuk menyebarkan risalah para nabi ? Dan sudahkah kita menebar kebaikan kepada penduduk bumi?

Atau ..

Selama nafas diberi, tak ada bekal yang kita kumpulkan. Tak ada amal yang kita lakukan. Tak ada ketaatan dan pengabdian yang kita tunjukkan . Tak ada kebaikan yang kita sebarkan. Yang manakah kita ? 

Bagaimana cara kita menjemput kepastian akan kematian jika hari ini kita masih disibukkan dengan dunia kita, menumpuk harta dan mengejar tahta ? 

Bagaimana cara kita menjemput kematian yang akan datang jika hari ini kita tak henti henti membangkang perintah-Nya , kasar terhadap makhluk, dan tak sedikitpun kebaikan yang kita sebar ?

Maka, perhatikanlah terhadap sikap congkak kita . Dunia yang pasti berakhir tapi kita masih saja mengutamakannya. Harta yang pasti kita tinggalkan tapi kita terus menumpuknya. Jabatan yang tak selama disandang terus kita kejar, sikut sana sikut sini , padahal ia pun kita tau tak akan membersamai kita.

Perhatikanlah sikap acuh kita, kematian yang pasti akan datang sudah sejauh mana kita persiapkan? Hidup yang akan berakhir sudah sebanyak apa memberikan kebaikan ? Sudah sebesar mana ketaatan dan pengabdian kita tunjukkan ? 

Maka di usia yang terus berjalan, pikirkanlah , apa bekal yang akan kita bawa ? amal apa yang bisa kita unggulkan ? Bukankah sebaik baik mati ialah membawa bekal . Dan sebaik baik bekal adalah ketakwaan . ?

Untuk hari hari yang kita lalui, kontribusi apa yang telah kita beri bagi agama ? Kebaikan apa yang telah kita sebar untuk umat ? Bukankah kebaikan adalah bekal . Dan bekal kebaikan akan menyelamatkan ?

Penentu keberhasilan hidup kita didunia tak tergantung besarnya harta yang kita kumpulkan dan tinggi jabatan yang kita sandang. Tapi, kesuksesan terbesar adalah ketika bekal yang kita telah siapkan mampu jauhkan kita dari cengkraman neraka dan hantarkan kita ke Surga-Nya .

Allah swt berfirman :
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah SUKSES. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".( Ali 'Imran:185).

Karena kita pasti mati , bagaimana cara kita menjemput kematian ? Diposisi khusnul khotimah atau malah su'ul khotimah ? Mati dalam keadaan terbaik atau justru dalam keadaan terburuk ? #TanyakDiri

Karena kita pasti mati, mempersiapkan bekal amal tentunya akan menyelamatkan. Menikmati setiap pengabdian tentunya sangat menentramkan. Tentramkan hati didunia , dan tentramkan kehidupan di akhirat. #TanyakDiri

Sudah sejauh ini kita hidup, ketaatan apa yang kita beri hingga layak menjadikan kita para pemenang di akhirat nanti ? Sudah selama ini kita hidup, sudahkan kemenangan yang kita inginkan kita realisasikan dalam tindak tanduk perilaku kita ? Atau hanya sebatas angan angan kosong tanpa ada wujud realisasi nyata ? #Tanyak Diri

Kemenangan akhir bukan hanya harapan kosong yang tak perlu pembuktian. Ia ada untuk diraih dengan sejuta asa yang kita tunjukkan. Ia ada untuk kita gapai dengan langkah kaki yang kita ikhlaskan untuk-Nya. Maka, masih seriuskah kita menyiapkan bekal ?

Tanyakan pada diri. Semoga kita lekas sadar dari tidur panjang kita dan mulai bangkit untuk terus membenahi diri. 

Semangat berbakti kawan. Selamat menikmati pengabdian sampai mati :)

"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan".(An-Nuur:52)



Selasa, 27 Januari 2015 1 komentar

Hidup kita cuman didunia ?

Coba pikirkan .

Jika ada yang ingin kita selesaikan dalam setiap harinya, maka itu seringkali hanya sebatas dunia kita. Menyiapkan tugas, tuntaskan pekerjaan , menyelesaikan film  terbaru , menghabiskan buku buku pelajaran jika ujian adalah sebagian rentetan kecil kegiatan yang kadang menyita waktu hari hari kita untuk diselesaikan. Tak perduli suka ataupun tidak, rangkaian ini tetap akan kita lakukan . Dan segala upaya ini adalah rutinitas dunia kita yang sering kita kerjakan

Jika ada hal yang ingin kita datangi dalam tiap minggu atau tiap bulannya, maka seringkali itu juga hanya sebatas dunia kita. Nongrong sana nongkrong sini, liburan sana liburan sini. Dan ini hanya sebagian hal kecil yang selalu kita lakukan disetiap minggu ataupun bulannya. Tak perduli besar kecil pengeluaran, ada atau pas pasan , tetap saja kesenangan ini tetap kita lakukan. Walaupun berselang itu, kantong kering tak bersisa . 

Jika ada target yang ingin kita selesaikan disetiap tahunnya, maka hal itu seringkali hanya tentang dunia kita. Bahkan, catatan catatan keberhasilan yang bisa kita lihat dipenghujung tahun, kadang tak lebih hanya sebatas capaian capaian dunia saja. Dan lagi lagi , ini hanya tentang dunia kita saja.

Beginilah kita pada umumnya. Seolah olah hidup didunia hanya lah ttg dunia saja. Hanyalah tentang mengisinya dengan rutinitas rutinitas keduniaan. Seperti hidup tak akan berakhir dan diri tak kan kembali .

Mengherankan ..

Terkadang Ketidak kekalan dunia mampu buat kita berupaya lebih. Sedangkan kekekalan di akhirat tak mampu buat kita serius berupaya ?

Untuk Dunia dengan kesemuanya mampu kita lakukan sedangkan untuk akhirat dengan kepastian nya tak mampu kita berbuat ?

Maka , ada hal yang tak cukup tau untuk menyelesaikan ini. Ada hal yang tak cukup paham, jika tak ada realisasi atas segala kepahaman ini.

Bahwa hidup tak hanya tentang dunia. Dunia yang kita tau akan berakhir, dan akhirat yang kita paham akan datang. Maka bentuk ketahuan ini bukan hanya tentang pemahaman di akal aja, melainkan melahirkan perilaku atas segala pemahaman ini.

Hal yang tertanam di akal, hanya tetap diakal jika tak ditampakkan lewat indera . Betah terhadap rangkaian dunia , namun tak betah dalam rangkaian agama dan ketaatan . Nah, kita tau atau tidak ?

Apa susahnya jika ditiap harinya ada ketaatan yang kita lakukan . Apa susahnya jika di tiap harinya  pengabdian yang kita tunjukkan. Dirikan 5 waktu, berinteraksi dengan al Qur'an . Apa susahnya jika tugas tugas kita mampu dikerjakan, baca dan update status di media sosial mampu kita  dilakukan ? Bukankah kita tau hidup tak hanya didunia ?

Apa susahnya jika tiap minggu nya bawa diri dan ruhani datang ke kajian keislaman. Beri makan ruhani yang mungkin lapar karena tak pernah dimasuki nasehat nasehat pemotivasi ? Apa susahnya datang mentoring, jika ditiap minggu nya kita bisa kumpul sana kumpul sini, nongkrong sana nongkrong sini? Apa susahnya berikan waktu khusus charge ruhani ini, jika charge pikiran bisa kita lakukan di tiap bulannya dengan liburan disana sini ?
Bukankah kita tau hidup tak hanya didunia dan ia akan berakhir ?

Apa susahnya jika di tiap tahunnya ada target besar akhirat mampu kita raih . Jika pendapat para ahli barat mampu kuasai otak dan pemahaman ini , mampu diingat dan diucapakan dengan fasih, maka apa susahnya jika kita beri otak ini kenikmatan dengan menjaga beberapa firman-Nya? Apa susahnya untuk kerjakan misi akhirat , jika pengetahuan tentang batasan dunia telah tertancap di kepala. Bukankah kita tau hidup tak hanya didunia dan akhirat pasti datang ? Lantas kenapa masih hanya tentang dunia saja? Nah, kita ini sebenarnya tau atau tidak ? Paham atau tidak ?

Ini masih rangkaian kecil hal akhirat yang bisa kita lakukan. Tampak kecil namun susah dilakukan. Bahkan kadang kita seolah olah berani menentang-Nya secara nyata dengan gampangnya tinggalkan kewajiban lima waktu. Seolah olah jadi pembenci hal hal agama dengan ribuan alasan yang kita hadirkan untuk tidak hadir dalam majelis ilmu. Dan seolah olah tak ingin membersamai Firman-Nya didalam pikiran dan hati kita .

Masih banyak lagi hal yang bisa kita tunjukkan dan abdikan . Dan sekali lagi , tak cukup hanya dengan tau untuk selesaikan ini.
Bergerak lah dan lakukanlah ketaatan. Jadikan lah hamba yang mengabdi selama umur masih diberi.

Karena hidup kita tak hanya didunia, maka jangan lupakan persiapan untuk akhirat kita. Persiapan yang hanya bisa dikumpulkan saat kita masih didunia ini . Jangan sampai kita menjadi seperti sekelompok orang yang akan menyesal ketika peradilan akhirat telah tiba. Merengek rengek kepada Allah untuk kembali kedunia ini. Hal yang tidak mungkin kita lakukan ketika kita sudah ijakkan kaki diakhirat .

Persiapkanlah akhirat kita , karena hidup tak hanya tentang dunia :)

"Wahai Rabb kami keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami kedunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), maka kami termasuk orang yang zhalim" (Al-Mukminam : 107)

Kamis, 22 Januari 2015 0 komentar

Karena Kita Bukan PEMIMPI


Pernah bermimpi ? Harap ? Cita cita ?

Setiap kita tentunya pernah bermimpi, berharap dan punya cita cita. Wajar. Mengingat kita adalah makhluk yang selalu dipenuhi harap. 1 Mimpi terealisasi , mimpi lain pun hadir. Tak akan pernah ada kepuasan, karena umumnya begitulah kita , manusia.

Siapa yang tak punya mimpi ? Bahkan anak kecilpun punya itu. Dokter, polisi, pilot mungkin adalah cita cita terlaris waktu kita kecil dulu. Dan sekarang lihatlah kita ? Sudahkah menuju ? atau malah telah mengganti cita ?

Untuk mereka yang hari ini telah menuju cita kecil nya waktu dulu, maka hakikatnya mereka sedang menuju mimpi mereka. Mempersiapkan langkah langkah kecil yang perlahan lahan akan sampaikan mereka berada dipuncak merengkuh mimpi. Semangatlah, karena jalan kalian semakin dekat :)
Sabtu, 03 Januari 2015 0 komentar

Dari membaca dan mendengar, Aku rindu ~

12 Rabiul Awal ..

Aku pernah membaca :
Hari ini kau dilahirkan.
Kemuliaan telah hadir tuk selimuti bumi.
Yg bawa cahaya tuk sirnakan kegelapan.
Yg kn Hancurkan kekufuran tuk ciptakan rasa ketauhidan.

Aku pernah membaca :
Parasnya tampan.
Lisannya penyayang.
Pribadinya menyejukkan. Menentramkan.

Aku pernah baca :
Ia pemerhati semua insan.
Inginkan keselamatan kita.
Keselamatan akhir di akhiratmu.
Dan jga keselamatan awl diduniamu.
Yang dukamu pedih baginya,
pilumu sayat hatinya.
Dan deritamu tk prnh diinginknnya .

Aku pernah baca :
Hidupnya tak mudah.
Dihina sana dihina sini.
Di lempar sana dilempar sini.
Tubuh luka berlumur darah.

Namun,Yang aku dengar :
Kau lempar senyum sana senyum sini.
Memanjat doa ke penggenggam hati .
Agar nnti lahir org org yg perdulikan agama ini dikemudian hari.

Ya.
Dari membaca aku tau ttgmu.
Dari mendengar aku mengenal ttgmu.
Hnya saja, mmbca dn mndgr buat ku rindu .

Membca dn mndengar buat ku rindu ..
Ingin bertemu..
Layaknya sahabat yg hidup bersamamu..

Ingin mendekap ..
Layaknya sahabat , yg mendekapmu di hari hri sblm penjemputanmu ..

Ya .
Dari membaca aku mengenal mu .
Dari mendengar aku tau ttgmu
Dan aku pernah baca :

"Aku merindukan saudaraku. Yg hidup stelah ku dn tk prnh bertatap muka, nmun mreka beriman kpadaku ."

Aku pernah baca ..
"Ummati ummati ummati "
Terlontar di lisan lembutmu

Ya . Aku mencintaimu.
Smga ruhku mmpu mnemui mu di akhir nnti .
Selamanya, mmbersamaimu ..

 
;