Tak ada buku tanpa
tulisan. Dan tak ada tulisan tanpa penulis. Rasanya tak ada
yang salah dengan kalimat yang sengaja saya jadikan pembuka dalam tulisan kali
ini. Tentang buku dan juga penulis. Ya, karena memang tak terpungkiri bahwa
keduanya merupakan rangkaian yang saling berikatan dan menguatkan. Mereka bak
siklus yang saling menopang satu sama lain. Memutuskan satu rantai hanya akan
merusak keberlanjutan siklus. Percayalah ,sampai kapanpun buku akan membutuhkan
seorang penulis untuk mengisinya. Dan penulis akan membutuhkan buku untuk
menuangkan buah pikirannya.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh
dalam tahap pembahasan buku, kita akan membahas tentang hal yang lebih penting
untuk sampai ke titik buku. Yakni tentang menulis. Hal yang mudah tapi justru
jarang digeleluti. Hal yang simple tapi tak banyak diminati. Hal yang
menggiurkan namun jarang dilakukan.
Menulis adalah kerja mudah. Mudah
karena kita tak perlu banyak banyak belajar. Hanya perlu melakukannya serutin
mungkin. Tidak perlu keahlian khusus, karena pada dasarnya kita semua mampu
untuk itu. Bagaimana mungkin tak mampu menulis, padahal saat mengeyam
pendidikan dari bangku TK ataupun SD kita sudah diajarkan untuk menulis ?
Bukannya di buku buku kita waktu itu penuh dengan cerita cerita pasca liburan ?
Cerita tentang ini dan itu , bukannya kita bisa menuangkannya dalam tulisan ?
Pada dasarnya , semua kita mampu
untuk menulis. Tergantung seberapa kuat kita merealisasikan niat kita. Ada yang
berniat untuk memulai menulis , namun tak juga nulis . Tapi ada yang tak pernah
berniat mulai menulis, tapi menulis . Niat
memanglah bagian penting untuk memulai sesuatu. Namun tak cukup dengan hanya
niat. Kita butuh realisasi dari niat kita. Niat dengan realisasi itu adalah
perbuatan nyata ,sedangkan niat tanpa realisasi hanyalah angan-angan.
Jika sudah berkeinginan untuk
menulis, maka menulislah. Jangan hanya memendam niatan terus menerus. Bagian
memulai memang selalu menjadi bagian tersulit. Langkah kaki pertama selalu
menyulitkan. Tulisan pertama pasti menyusahkankan. Namun, terlepas dari itu
semua, yakinlah bahwa nantinya akan timbul kemudahan kemudahan. Maka itu,
mulailah menulis :)
Dan alasan besar kenapa saya dan kalian harus memulai menulis ialah untuk sama sama mendapatkan berbagai kenikmatan yang ada didalamnya. Mengambilnya sendiri tidaklah semenarik mengambilnya berjamaah. Menyebar kebaikan bersama akan lebih luas jangkauan dibandingkan sendiri. Sendiri itu kuat, tapi bersama jauh lebih menguatkan. Menulislah :)
Dengan menulis, kita mengajar tak perlu keluarkan kicauan. Cukup dengan mencurahkan pikiran dalam lembaran lembaran semua akan tersampaikan. Bahkan tak perlu takut ilmu hilang dalam ingatan, karena ianya telah melekat kuat dalam ukiran ukiran kata keemasan, yang telah mengering dan siap untuk terus dimanfaatkan. Pikiranmu akan terawetkan. Tak hilang mesti jasadmu sudah habis waktu jalani zaman. Semua tinta akan terus mengering sampai hari akhir datang menjemput semua orang.
Dengan menulis, kita telah memperpanjang umur, memperluas jangkauan, memperbanyak langkah, dan memperbanyak ladang jariyah. Memperpanjang umur lantaran kita akan tetap hidup walaupun kematian sudah menjemput. Kita bisa kesana kemari walau jasad dan langkah kaki kita tak mampu berlari berkeliling negri. Bahkan kita berpeluang menambah catatan kebaikan jika orang yang membaca mengambil pelajaran dan memanfaatkannya dalam menjalani setiap kejadian. Enak kan ? :)
Yuk Nulis , sebarkan kebaikan ke pelosok negeri sampai mati mendatangi :)
0 komentar:
Posting Komentar