Senin, 22 Desember 2014 2 komentar

Masih inginkah kita disini ? :)

Coba sejenak pikirkan . Kenapa hari ini kita berada disini ? Masuk kedalam lingkungan (islami) yg mencintai kebaikan dan mengajak diri untuk terus memperbaiki diri ? Bukankah diluar sana juga banyak lingkungan yg sama atau bahkan lebih menarik daripada lingkungan ini ? Lantas , knapa kita juga masih disini ?

Pikirkanlah juga . Kenapa hri ini kita melakukan ini ? Kesana kemari, pindah sana pindah sini. Berlelah lelah ciptakan acara untuk mendapatkan ikhwan serta akhwat untuk melanjutkan perjuangan ini ? Bukankah di saat yg sama kita juga punya pilihan untuk tak terlibat sama sekali? Bersantai santai ria dirumah, nonton film terbaru , online atau bahkan tidur ? Bukankah aktivitas itu tak melelahkan dibandingkan harus mondar mandir mikir ini mikir itu untuk cari penerus ? Lantas, knapa kita masih melakukannya sampai skrg ?

Coba sejenak pikirkan . Kenapa kita mesti repot mengurusi ini ? Menggunakan waktu waktu kita hnya untuk memikirkan org lain dan umat ini. Bukankah saat ini, kita juga bisa memikirkan diri kita sendiri ? Bukankah kita bisa mementingkan diri kita sndiri dibandingkan mereka dgn sgala kepentingannya ? Lantas, kenapa kita masih juga ingin memikirkannya sampai sekarang ? Menyusun strategi agar wujud madani tampak dilingkungan negeri ?

Maka, Berkacalah disisa sisa semangatmu yg mulai surut, untuk apa kita disini dn mengapa kita disini . Tanyakan pada diri sendiri dan jawablah. Agar masa surut lekas berganti dgn pasang yg tak lagi kenal surut. Agar redup berganti kobar yg menyala nyala. Karena sampai kita disini tentu karena kita punya semangat itu dulu (di awal) . Semangat untuk terus dan terus memperbaiki diri. Iyakan ?

Berkacalah di sisa sisa waktu yg telah terporsir untuk dunia kita . Untuk apa kita disini dan mengapa kita harus gunakan waktu kita untuk org lain ? Bukankah mereka juga punya jatah waktu sndiri tiap harinya ? Lantas , knapa kita mesti pikirkan kondisi kita dan umat ini ? Tanyakan pada dirimu dan jawablah. Agar ego dan dunia tk bsa kuasai semua waktu kita. Agar kita bsa memberikan segala ide untuk terus memikirkan dan berjalan disini dalam waktu terbaik yg telah kita khususkan. Bukan diwaktu waktu luang sisa porsiran dunia kita. Tapi, waktu terbaik. Bkn waktu sisa ..

Berkacalah disisa sisa waktu malammu. Tanyakan sendiri dan jawablah sendiri. Bukankah kita sendirilah yg lebih mengenal diri kita sndiri ? Tanyakanlah segera dan jawablah dengan sungguh sungguh !

Hari ini, mgkin kita bsa dibilang adalah kaum pengganti. Manusia yg hadir untuk menggantikan manusia masa lalu karena dulunya mereka lalai dalam memanfaatkan kesempatan ini. Ya. Mgkin hri ini kita pengganti.
Tapi besok dan seterusnya , belum tentu sama . Tidak selamanya pengganti akan terus mengganti jika ia lalai . Tidak seterusnya pengganti akan menggantikan jika ia tak sungguh sungguh dlm menempati barisan ini !

Ingatlah, menjadi pengganti bukan berarti tak bisa tergantikan. Hari ini menggantikan, besok belum tentu lagi. Karena boleh jadi, sekarang telah berjejer dibelakang kita org org yg siap menggantikan dan mengemban tugas ini . Mereka yg siap melanjutkan dgn sungguh sungguh apa apa yg mereka yakini . Dan ini bukan hanya ttg "digantikan kembali", tapi juga ttg kerugian besar akibat tak mampu maksimalkan penempatan awal ini !

"Dan jika kamu berpaling.niscaya allah akan mengganti(mu) dengan kaum yg lain. Dan mereka tidak seperti(mu) ini" (QS. Muhammad :38)

Hari ini kita diletakkan disini bukan peletakan biasa. Semuanya terstruktur dan terencana jauh jauh hari sblum kita melihat langit bumi. Maka ingatlah bahwa, kehadiran kita disini sepenuhnya adalah karena peletakkan kita disini oleh-Nya.  Bagaimana mgkin kita disini jika Allah tak hendaki kita disini ? Bagaimana mgkin kita bersama dakwah , jika Allah tak letakkan kita disini ?

Lantas , hrus bagaimana lgi ? Hruskah kita sia siakan kesempatan yg diberikan oleh-Nya dengan kelalaian kelalaian kita ? Jika tak ingin bersama jalan dakwah, maka kita ingin dengan siapa ??

Dan terakhir ,
Disisa sisa kesadaran dan cahaya yg masih ada , kembali tanyakan pada diri kita dan jawablah kembali .

Masih inginkah kita disini ? :)

Kamis, 18 Desember 2014 0 komentar

Lomba yang 'terlupakan'

Mengawali kata dengan lomba, mgkin yg terbayang dipikiran kita adalah mengenai serangkaian kompetisi. Tournament yg disajikan untuk mengetahui siapa yg mampu menyelesaikan pertandingan dan menjadi nomor 1. Seorang pemenang yang berhasil menyeleksi banyak peserta dan menduduki puncak tertinggi sbuah perlombaan.

Lomba memang identik dengan kompetesi. Kompetisi  menghadirkan seorang pemenang. Dan pemenang akan meraih puncak tertinggi.

Untuk sampai ke barisan terdepan, tentunya yang perlu kita lakukan adalah berusaha melebihi mereka yg sdg mengejar dibelakang. Hrus Melangkah lebih banyak dari mereka yg tertinggal. Dan harus punya Tekad lebih besar dripada mereka yang ingin menyusul . Kita tak akan bisa jadi pemenang jika kita tak didepan. Tak kan bisa meraih puncak jika kita selalu belakangan. Dan tak akan bisa juara , jika kita diposisi akhir.Tidak mungkin !

Lomba akan menyeret kita pada hawa persaingan. Dan dalam persaingan ini, hanya ada yang menang dan kalah. Didepan atau dibelakang. Duluan atau tertinggal.

Dalam lomba, ada semangat yang harus dilibatkan. Tekad yg hrus terus dikobarkan. Agar saat peluang kemenangan terbuka, kita bsa ambil dulu dibandingkan mereka. Langsung sikat dan tak tunggu lama lama .

Namun, kali ini bukan tentang lomba yang mgkin sering disiarkan. Bukan juga tentang kompetisi liga liga yang selalu diperjuangkan. Lomba ini bukanlah lomba seperti itu. Karena perlombaan ini senyap dari hiruk pikuk perbincangan. Bahkan kadang kitapun terlupa bahwa ianya adalah perlombaan. Kompetisi yang tak berasa kompetisi. Mungkin lebih tepatnya ini adalah tentang lomba yang terlupakan.

Sejenak kuharap , aku dan kalian (kita semua) benar benar fokuskan pikiran agar lomba ini mampu menancap kuat di hati kita . Tertancap agar senantiasa mampu kita ingat. Hingga , ini nantinya akan jadi kompetisi yang benar benar kompetisi. Lomba yang benar benar lomba. Karena , kuharap setelah ini, ianya bukanlah lgi lomba yang terlupakan . Karena , setiap kita punya jiwa kompetisi untuk selalu memenangkannya .

Lomba yang terlupakan ini adalah tentang berlomba lomba dalam berbuat kebaikan. Tentang bagaimana cara kita bersegera dalam melakukan amal amal sholeh. Melahap habis setiap peluang kebaikan yang ada tanpa sisa sedikitpun. Melangkah lebih dulu tanpa komando apapun, dan selalu ingin digarda terdepan, diposisi awal pemulai kebaikan .

Dan nampaknya, inilah yang mulai kita lupakan. Untuk senantiasa berlomba dalam mengerjakan kebaikan. Hingga ruh ruh kita pun tak punya semangat kompetitif untuk tuntaskan segala peluang amal kebaikan lebih dulu. (Saya ulangi) , lebih dulu . Bukan belakangan !

Jika ini fakta yg terjadi, jangan heran jika jiwa cenderung acuh terhadap panggilan kebaikan. Jangan heran jika kita santai oleh ajakan ajakan untuk segera beramal. Karena, saat ini, kita seolah melupakan dan kehilangan ruh untuk berfastabiqul khoirat.

Allah swt berfirman :
"Dan bagi tiap tiap umat, ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kami berada Pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148)

"Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera dalam (mengerjakan) kebajikan ; mereka itu termasuk orang orang yang sholeh. " (QS. Ali Imran 114)

Rasulullah saw pun melalui lisannya bersabda :
"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki laii diwaktu pagi mukmin dan diwaktu sore telah kafir. Dan diwaktu sore beriman diwaktu pagi kafir. Ia menjual agama-Nya dengan kesenangan dunia."(HR Ahmad)

Fitnah disini tak hanya sebatas mengatakan hal yang tak org lain lakukan. Harta dan tahta yang melalaikan juga fitnah. Pekerjaan yang melenakan juga fitnah. Dan segala hal lain yg menjadikan kita lalai untuk bersegera mengrjakan kebaikan.

Terkadang kita merasa terbebaskan dgn tdak segera menuju kebaikan . Ketika peluang amal dtg dn berlalu bgtu sja tnpa ada diri kita kita biasa aja . Seolah tak pernah terjadi apa apa atau tak pernah terbuka kesempatan untuk segera bersegera mengerjakan kebajikan.

Lantas pertanyaan nya, knapa kita tak boleh meninggalkan peluang kebajikan dan diperintahkan untuk segera melakukn amal kebaikan ? Kenapa ?

Maka kembali pikirkan dan fokuskan pikiran kita untuk membangunkan hal mgkin yg juga sudah mulai kita lupakan.

Segeralah menuju kebaikan karena aset waktu yg kita punya , hanya saat ini saja. Masa lalu hanya bisa diingat , kita kenang dan tak akan mgkin bisa kita bawa kembali ke masa kini. Ia juga tak bisa diubah lgi . Sedangkan masa depan ,kita tak pernah tau karna waktu itu adalah hak preogratif Allah. Jangan sampai kita mewarnai hidup kita dgn penyesalan penyesalan karena lalai memanfaatkan waktu.

"Ada dua nikmat yg manusia srg lupa , nikmat sehat dan waktu luang." (Al hadist)

Bersegeralah beramal karena amal yg kita pikul tak mgkin dipikul org lain. Amal kita hanya akan dipikul oleh pundak kita sendiri. Amal kebaikan kita hanya akan dipikul pundak kita. Bukn mereka ! Begitu juga amal buruknya. Yanh akan memikulnya adalah pundak kita , bukan mereka ! Ingatlah, Setiap kita akan dimintai pertanggung jawaban masing masing .

Bersegeralah beramal Karena derajat kita dihadapan Allah berbanding lurus dgn cepatnya kita merespon perintah pada-Nya . Seberapa cepat kita mengambil peluang kebaikan, maka begitu juga derajat kita di hadap-Nya. Derajat terbaik adalah disaat respon yang kita tunjukkan untuk beramal cepat. Sedangkan , saat kita lengah dan santai membuang peluang kebaikan begitu saja , maka derajat yg kita terima pun akan sama halnya seperti yg kita tunjukan.

Bersegeralah beramal karena setiap waktu ada momentumnya sndiri. Setiap waktu sudah ada amalnya sndiri, yg bila kesempatan habis maka kita tak bsa mengerjakannya kembali.

"Kewajiban lbh banyak dripada waktu yg tersedia". (Hasan al banna)

Bersegeralah beramal karena kesempatan beramal jga diberikan kpda setiap kita. Setiap kita akan berada diposisi yang sama. Hanya saja, sang pemenang adalah mereka yang mampu bersegera lebih dulu dari mereka yang belum tergerak untuk menuju kebaikan .

Maka dari itu..
Jika peluang kebaikan ada dihadapan, maka lahaplah sampai tuntas sebagaimana kita makan dlm keadaan kelaparan. Sebagaimana Kita minum saat dahaga kekeringan . Tujulah ia, agar ruh kita tak lapar dan juga tak dahaga.

Jika peluang kebaikan terpampang didepan kita, maka ambil dan rengkuhlah ia dengan bersegera. Jangan berdiam diri , karena untuk menang kita harus cepat bersegera menujunya. Lebih dulu dari mereka yang juga punya kesempatan sama .

Jika ada ladang kebaikan , maka bersegeralah menujunya. Tanamlah sebanyak mungkin amal kebaikan yang bisa kita tanam. Sirami ia dengan ruhmu yang tak pernah padam untuk berburu duluan mengerjakan kebajikan. Bersemangatlah. Agar di akhirat, kebun kita akan berbuah dengan amal amal yang mampu hantarkan kita ke tempat terbaik disisi-Nya.

Semoga Allah senantiasa hidupkan gairah kita untuk terus bersegera dalam menuju kebaikan. Aku , kita , dan mereka semua . Aamiin :)

Jumat, 12 Desember 2014 2 komentar

Kita masih disini, (mungkin) karena mereka ~


Manusia adalah makhluk social, yang tak mampu individualis dalam menjalani hidup didunia. Setiap dari kita akan mencari sosok terbaik yang akan menemani kita mengisi lembar kehidupan, agar tak hanya kosong tak bergores dan tak hanya putih tanpa berwarna. Lembar demi lembar akan terus terisi, namun yang mampu menambah warna terbaik lah yang akan tinggal. Menetap dalam setiap waktu kita , dan menemani kita melalui hidup didunia ini. Dan kita memanggil mereka teman.

Setiap kita tentunya memiliki teman , (mungkin) hasil dari pencarian yang panjang. Dan sebelum ditemukan, tentunya juga telah banyak orang yang datang mencoba menambah warna dalam lembar kita. Nah, dari sekian banyak inilah kita dan hati kita menjatuhkan pilihan untuk terus membersamainya dalam hidup.
 
;