Rabu, 22 Oktober 2014 0 komentar

Mengertilah, Cinta bukan hanya tentang ini :)

Cinta bukan hanya tentang rasa. Walaupun nyatanya cinta adalah rasa. Bukan hanya tentang rindu, walaupun rindu meliputinya. Bukan juga tentang sayang, karena cinta juga tak sesempit itu.

Cinta bukan hanya tentang gejolak rasa yang berontak hebat didadamu.
Bukan hanya tentang suka dan duka saja. Walaupun kehadirannya tak lepas dari keduanya. Tapi , faktanya cinta memang begitu.

Cinta bukan hanya tentang kata. Bukan hanya tentang ungkapan mesra walaupun nyatanya indera telingamu butuh kehadiran rambatan suaranya.
Bukan hanya tentang kata cinta yang berdengung digendang telingamu, walaupun nyatanya kata itu akan meneguhkan kekuatannya.

Cinta bukan hanya tentang ukiran syair penyampai lara , walaupun ianya mampu hadirkan goresan kata indah. Bukan hanya tentang kumpulan kosa kata menyentuh, Walaupun faktanya cinta akan lenyapkan keformalan bahasamu menjadi dengung dengung nada indah yang berangkai ,lahirkan melodi syahdu.

Cinta bukan hanya tentang menyampaikan. Walau nyatanya hatimu akan didesak untuk segera mengatakan. Bukan hanya tentang ungkapkan, walaupun mgkin kau ingin segera keluarkan. Bukan hanya berbicara tentang ketidakmampuanmu bungkam . Walaupun nyatanya, bungkam tak menyelesaikan apapun. Karena, tetap saja, cinta akan berontak .

Cinta bukan hanya tentang sikap perhatianmu. Bukan hanya tentang sikap keperdulianmu akannya. Walaupun nyatanya, kau tetap akan memperhatikannya tak pandang jarak. Matamu akan tetap bersama walau nyatanya kalian tak beriring. Dan lucunya, kau akan tau segala tentangnya, walau (sekali lagi kukatakan) kalian tak beriring.

Cinta bukan hanya tentang sikapmu padanya. Bukan hanya tentang usahamu mendapatkannya . Walaupun nyatanya otakmu akan berpikir keras untuk menyentuh hatinya. Tapi cinta tak hanya tentang itu.

Cinta bukan hanya tentang diri kita dan dia saja. Bukan hanya tentang 2 insan manusia . Walaupun nyatanya, keterlibatan hati berdua lah yg terjalin. Cinta Bukan hanya tentang kita saja. Walau nyatanya kita yang rasakan.

Tapi .....

cinta bukan hanya tentang itu.
Bukan hanya tentang kita .
Cinta juga tentang-Nya. Tentang bagaimana kita merajut dan mengikat rasa dengan tali ikatan-Nya.Tentang bagaimana kita menjaga-Nya dalam hati hati kita. Lebih Tentang bagaimana kita berjalan dalam koridor terbaik yang telah diperintahkan-Nya ..

Cinta bukan hanya tentang pengakuan manusia atas kehadiran kalian saja. Bukan hanya tentang penilaian makhluk atas diri kalian. Tapi, ia juga tentang pengakuan dan penilaian dari-Nya dzat Pemilik Cinta. Ia tak cuman berbicara tentang keberpihakan manusia atasmu, melainkan berbicara juga tentang pentingnya melibatkan -Nya diatas rasa ini :)

Dan ingatlah, Cinta bukan hanya tentang duniamu. Bukan hanya tentang hidupmu. Walapun nyatanya , cintamu dirajut dalam hidup didunia.

Tapi , cinta bukan hanya itu, bukan hanya tentang dunia kita. Bukankah kita tak hanya ingin bersama didunia ? :)

Lantas, harus bagaimana lagi ?

Ah, sudahlah .

Bukankah yang terpenting kita berusaha mengikuti jalur-Nya ? :)

Bersabarlah dalam bungkam, menyampaikan hanya mengurangi sensasi dari rasa itu sendiri. Nikmati saja :)

Sabtu, 18 Oktober 2014 1 komentar

Bongkar Pasal 1 : Gurindam Dua Belas


Bismillahirrahmanirrahiim…
Ijinkan kami berbagi ilmu mengenai apa yang kami dapatkan hari ini dalam training gurindam 12 dalam rangka penguatkan pendidikan karakter bagi generasi islam .Pada kesempatan ini dikaji pasal pertama dari bait ke bait. Berikut penjelasannya :D

Bait pertama.
Barangsiapa mengenal agama.
Sekali kali tiada boleh dibilangkan nama.

Agama adalah pedoman dalam menjalani kehidupan. Pemenuhan akannya menjadi sangat penting karena ianya bak bekal panjang yg hrus disiapkan untuk hidup enak di akhirat. Kebutuhan manusia akan ilmu agama menjadi sangat penting dibandingkan ilmu lainnya. Namun, nyatanya seringkali kita cenderung tak perduli. Masuk SMA dengan Kuliah yang tak berbasic agama menjadikan kita seolah olah lupa bahwa belajar agama penting. Kita hanya fokus belajar yang lain. Sdgkan tak jarang menambah ilmu agama pun kita tidak. Padahal ilmu agama ini bekal kita untuk menjalankan kehidupan yg bener sesuai tuntutannya.

Banyak mereka yang fisiknya hidup, namun hatinya mati. Ia hidup hanya sesuka hati tanpa pedoman. Lupa diri karena seolah olah hidupnya hanya didunia. Bahkan kehadiran kita tak memberikan kesan apa apa dimata-Nya. Nama kita mungkin dikenal oleh para makhluk dimuka bumi, Tapi dimata-Nya belum tentu. Bukankah penilaian-Nya jauh lebih penting ?

Bait kedua .
Barang siapa mengenal yang empat.
Maka ia itulah orang yang ma'rifat .

Penggalan kata bait dua adalah  sastra pengantar sebelum sampai pada bait selanjutnya . Ianya merupakan hasil akhir yang akan didapat bila bait selanjutnya terealisasi . Apa saja itu ? Yakni saat manusia mampu mengenal Allah, mengenal diri, mengenal dunia dan mengenal akhirat maka ia akan kenal tujuannya . Ia akan paham apa tujuannya diciptakan dan apa yang harus dilakukan selama didunia. Tujuannya tidak akan pernah tertuju pada uang saja. Tak kan pernah dihabiskan waktunya untuk sibuk mencari jabatan. Apa yang dilakukannya hanya hal yang bernilai halal saja. Yang haram akan dengan tegas dia tinggalkan. Tujuannya hanya satu. Fokus hidupnya jelas tertancap didadanya. Satu saja. Tertuang dalam al qur'an dimana Allah berfirman:

"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (Q.S Ad-Dzariat 56)

Kita semua tentu tau tujuan penciptaan kita didunia. Namun, tak sedikit dari kita seolah olah berprilaku "seakan akan" kita tak tau tujuan sbnarnya kita ada. Kita tau, Tapi tak paham ! Bukankah bentuk kepahaman akan tampak pada perilaku yang ditunjukkan? Dalam penggalan ini, Raja Ali Haji menegaskan bahwa tujuan hidup itu penting. Sangat sangat penting !  ianya adalah hal yang harus benar benar kita yakini Agar dalam mencapai tujuan kita bisa tangguh kedepan walau mungkin akan banyak cobaan menghalang. Ia akan tetap maju walau hasutan hasutan setan terus membisik. Tak akan pernah terbersit niat menyerah, karena yang ia tau. Ia harus sampai ketujuannya. Ia harus memenuhi tujuannya menuju Allah . Harus !

Bait ketiga
Barang siapa mengenal Allah.
Suruh dan tidaknya tiada ia menyalah .

Mengapa harus kita mengenal Allah? Pentingkah ?Maka dengan tegas akan saya katakan .Ini hal Penting ! Karena ketika kita mampu mengenal Allah, Maka kita akan tau dengan jelas bahwa kita hanyalah makhluk kecil. Insan yang Tak berarti apa apa jika dihadapkan denganNya, Dzat Maha Besar. Iya kan?Saya rasa tentu kalian tau ini dengan sangat jelas. Namun, lagi lagi, nyatanya kita seperti tak sadar diri. Kadang kita angkuh dan sombong dimuka bumi. Sering kita merasa hebat dihadapan makhluknya. Bahkan tak jarang kadang kita tindas kaum yang lemah. Beranggapan bahwa didunia kita lah penguasanya. Nah, jika itulah perilaku kita, maka sejatinya kita tak pernah paham dengan diri kita sendiri dan tak paham kebesaran Allah. Kita tak paham bahwa kita adalah makhluk yang kecil dimataNya. Kita tau . Namun kita tak paham ! Coba sejenak pikirkanlah mengenai ciptaan-ciptaan-Nya. Bukankah kita tak lebih besar dari pepohonan ?bukankah kita Tak lebih besar dari lautan ,Tak ada apa apa dibandingkan planet planet dan Tak ada apa apa jika dibandingkan matahari dan galaksi ? Bukankah kita kecil dibandingkan ciptaan-Nya itu ? Lantas mengapa kita merasa besar ? Melakukan perbuatan tercela dengan sesuka kita. Tidakah kita sadar diri ?
Kawan kawan, Ada perlunya kita melihat sekeliling untuk pahamkan diri sendiri , bahwa ada Dzat yang Maha Besar. Sehingga ketika paham ini, insyaa allah kita akan menunjukkan bentuk kepahaman tadi dengan segala perbuatan kita . Allah swt berfirman :

“190.Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Q.S Ali Imran 190-191)

Bait ke-empat
Barangsiapa mengenal diri.
Maka telah mengenal Tuhan yang bahari.

Sekarang coba lihat diri kita sendiri. Sejenak berkacalah. Bukankah kita tercipta dengan bentuk yang sebaik baik bentuk ? Pikirkanlah tak hanya yang tampak fisik, tapi pikirkan juga organ penyusun hal yang tampak. Pikirkanlah bagaimana mata bisa melihat dengan susunan saraf yang perfect , Yang kekurangan satu saja bisa berpengaruh pada penglihatan?
Pikirkanlah bagaimana struktur kulit yang tipis ini disusun . Bukankah kita telah belajar dibangku sekolah ? Lantas, sudah pahamkah kita betapa sempurnanya penciptaan kita ? Ini baru hanya contoh kecil dari bagian tubuh kita, (kulit dan mata) , namun bukankah dari sini saja kita bisa sadar bahwa penciptaan kita dilakukan oleh Dzat yang Luar Biasa Maha Besar. Yang mampu menyusun dan membentuk sedemikian rupa dengan sangat detail sekali.

Saya harap kita tak cuman menjadikan pengetahuan itu semata mata hanya untuk tau saja. Tapi berpikir dan pahamlah. Agar kita sadar bahwa ada Dzat yang Maha besar yang telah sempurnakan kita.

Allah berfirman :
“sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya.) (Q.S At-Tiin : 4)

Bait kelima
Barangsiapa mengenal dunia.
Tahulah ia barang terpedaya .

Tadi telah kita bahas bersama, bahwa tak ada apa apanya kita dibandingkan dunia. Kita hanya makhluk kecil yang ingin mencapai tujuan lewat kehidupan didunia. Dunia bakal menjadi sandungan besar dalam mencapai tujuan. Tapi bisa juga menjadi kesempatan untuk mencapai tujuan. Namun, terkadang kita manusia mempunyai kecendrungan besar dalam mencintai dunia. Seolah olah kita meletakkan dunia di hati kita. Hingga sgla tindak tanduk prilaku kita hanya untuk dunia. Kita hanya memberi manfaat kepada diri sendiri tanpa pernah berfikir untuk memberi kemanfaatan bagi khalayak ramai. Kita lupa menebar kebaikan. Karena yang kita pikirkan hanyalah dunia kita. Bukan dunia manusia lainnya. Kita bertindak individualis walau kita harus bersosialisasi. Jika kita begini, maka nyatalah bahwa dunia telah taklukkan hati kita .

Bait keenam .
Barang siapa mengenal akhirat.
Tahulah ia dunia mudharat.

Dunia adalah tempat persinggahan para umat manusia. Bak musafir yang melepas penat di bawah pohon untuk selanjutnya meneruskan perjalanan. Maka , kesempatan didunia yang sekali, kita tak boleh gagal. Kita harus berhasil karena tak kan ada kesempat kedua. Tak kan ada kehidupan kedua setelah kematian nanti. Tak kan ada remedial amalan. Sekali hidup kita harus berhasil. Berhasil sampaikan kita ketujuan besar kita didunia. Hingga kita mampu menuju-Nya di ujung penghidupan yang kekal nanti. ALLAH SWT . Aamiin aamiin ya rabbal 'alamiin.

Demikian tulisan ini dibuat, terimakasih kepada Ust. Rully Oktoberyanto atas motivasi hebatnya hari ini. Semoga kemanfaatan ini bisa dapat terus mengalir untukmu dan juga untuk kami :)

 
;