Senin, 02 Desember 2013

PKN 2013, Pentingkah ?


2 Desember 2013. Tak terasa diri kita semua telah hampir tiba dipenghujung masehi. Perjalanan panjang yang telah dilalui pun terasa begitu singkat sekali terlewati. Waktu waktupun sudah banyak kita habisi dengan rentetan rentetan perilaku yang kita goreskan dalam melukis hari. Dari januari hingga kini, ntah apa yang telah kita beri. Mewarnai lingkungan dengan baiknya pribadi atau malah kalah terwarnai oleh lingkungan buruk dan akhirnya diri terjerumus dalam lembah kebathilan ? Beruntunglah kita jika mampu memenangkan hari dalam situasi lingkungan yang penuh dengan keburukan. Tetap berperangai malaikat walau setan terus berusaha mengajak dan menghasut kepada kejahatan.  

Mewarnai lingkungan atau terwarnai lingkungan ? dalam tulisan ini , diri tertarik untuk sedikit menyinggung tentang lingkungan. Tentang keadaan tempat dimana manusia saling berinteraksi satu sama lain guna menginterpretasikan diri sebagai makhluk social. Lingkungan juga dianggap sebagai sarana manusia untuk saling berkumpul , bertukar pikiran guna mewujudkan lingkungan yang aman, tentram dan damai. Sosial yang terjadi diantara manusia inilah yang lama kelamaan akan membentuk kepribadian masing masing diri. Akhlak dan perilakupun lama lama terbentuk lewat pencerminan sikap yang dilihat dari orang lain. Namun , interaksi dan social antar sesama ini hanya menyumbangkan sedikit saja terhadap pembentukan perilaku manusia. Yang paling banyak berkontribusi dalam proses pembentukan akhlak ialah lingkungan. Tempat manusia bercengkrama dalam habiskan waktu waktu yang berjalan. Hidup dalam lingkungan yang baik cenderung akan membentuk kepribadian yang baik pula lantaran setiap harinya kabut kebaikan lah yang menyelimuti hari kita. Begitupun sebaliknya, hidup dalam lingkungan yang buruk cenderung akan membentuk kepribadian yang buruk karena setiap waktunya diri dipampangkan dengan kondisi tempat hidup yang buruk.

Jelang akhir tahun ini, lingkungan kita tercoreng dengan kegiatan yang diadakan Kemenkes, KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) Serta DKT Indonesia. “Pekan Kondom Nasional 2013” pun didengungkan sempena peringatan hari AIDS sedunia. Kegiatan ini berupa pembagian alat kontrasepsi gratis kepada pekerja seks dan pelanggannya, generasi muda, kaum gay dan waria. Kegiatan ini akan diadakan dalam waktu sepekan, terhitung dari tanggal 1-7 Desember 2013. Ntah apa yang dipikirkan mereka dalam mencetuskan program ini. Yang jelas ianya akan memperparah kondisi lingkungan dalam waktu yang cukup lama, 1 minggu !!
 “Dalam waktu 1 minggu, kita semua akan disuguhkan dengan lalu lalangnya mobil yang dengan mudahnya membagikan alat kontrasepsi ini. Dalam 1 minggu, lingkungan akan dipenuhi dengan maraknya seks bebas. Dan dalam 1 minggu, seks bebas akan membiasakan manusia hingga akhirnya halal dan haram tak jadi tolak ukur !!”
Perlu dipikirkan bersama, lingkungan sudah parah dengan tidak adanya program ini. Perzinahan tetap ada. Tempat prostitusi selalu ramai dan seks bebaspun masih ada. Bukankah dengan adanya program Pekan Kondom Nasional ini akan semakin memperparah situasi ? Bukankah terkesan bahwa Negara Mensponsori tindakan seks bebas ? Berapa banyak uang  rakyat dihabiskan untuk alat ini ? 

Kondom itu emang bukan barang haram, tapi membagikannya kepada pihak yang belum halal itulah yang tak pantas. Membagi bagikan kondom ini merupakan solusi yang tak tepat, karena ianya tidak menekan angka AIDS. Justru malah memperparah seks bebas dikalangan masyarakat. Ingat, Yang menjadi penyebab terbesar dalam penularan AIDS itu adalah seks bebas !!!! Melindungi masyarakat dengan menyuguhi kondom gratis sama saja mengajarkan masyarakat untuk berbuat seks bebas. Bukankah jelas Allah Swt berfirman :

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al - Isra ayat 32)

Pahamilah bersama. AIDS tak kan tertular jika seks bebas tak marak dimana mana. Membentengi penyebaran AIDS bukanlah dengan membagikan alat ini, melainkan dengan menutup celah-celah agar potensi seks bebas dikalangan masyarakat berkurang. Tak kan ada AIDS jika tak ada perilaku seks bebas. Garis bawahi itu !!

Terakhir, sebagai penutup tulisan ini, ingin mengingatkan kepada kita semua bahwasanya lingkungan banyak mempengaruhi perilaku manusia. Pembagian kondom dalam sepekan ini , dikhawatirkan dapat memberi dampak “biasa” terhadap tindakan seks bebas. Syarat terbentuknya suatu kebiasaan ialah dengan melakukannya secara terus menerus. Itu berarti , program sepekan ini juga berpeluang menimbulkan efek biasa dikalangan masyarakat. Hingga hal ini akan terus berlanjut walau PKN 2013, 1-7 Desember 2013 telah berakhir. Naudzubillahimindzalik …

Semoga ini akan lekas berakhir dan Negara akan kembali berada dalam iklim yang baik hingga nanti kita semua bisa lambaikan tangan seraya katakan "Good Bye Free Sex". Aamiin ~

0 komentar:

Posting Komentar

 
;