Bismillahirrahmanirrahiim…
Ijinkan kami
berbagi ilmu mengenai apa yang kami dapatkan hari ini dalam training gurindam
12 dalam rangka penguatkan pendidikan karakter bagi generasi islam .Pada kesempatan ini dikaji pasal pertama dari bait ke bait. Berikut
penjelasannya :D
Bait pertama.
Barangsiapa mengenal agama.
Sekali kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barangsiapa mengenal agama.
Sekali kali tiada boleh dibilangkan nama.
Agama adalah
pedoman dalam menjalani kehidupan. Pemenuhan akannya menjadi sangat penting
karena ianya bak bekal panjang yg hrus disiapkan untuk hidup enak di akhirat. Kebutuhan manusia akan ilmu agama menjadi sangat
penting dibandingkan ilmu lainnya. Namun, nyatanya seringkali kita cenderung tak
perduli. Masuk SMA dengan Kuliah yang tak berbasic agama menjadikan kita seolah
olah lupa bahwa belajar agama penting. Kita hanya fokus belajar yang lain.
Sdgkan tak jarang menambah ilmu agama pun kita tidak. Padahal ilmu agama ini
bekal kita untuk menjalankan kehidupan yg bener sesuai tuntutannya.
Banyak mereka
yang fisiknya hidup, namun hatinya mati. Ia hidup hanya sesuka hati tanpa
pedoman. Lupa diri karena seolah olah hidupnya hanya didunia. Bahkan kehadiran
kita tak memberikan kesan apa apa dimata-Nya. Nama kita mungkin dikenal oleh
para makhluk dimuka bumi, Tapi dimata-Nya belum tentu. Bukankah penilaian-Nya jauh
lebih penting ?
Bait kedua .
Barang siapa mengenal yang empat.
Maka ia itulah orang yang ma'rifat .
Barang siapa mengenal yang empat.
Maka ia itulah orang yang ma'rifat .
Penggalan
kata bait dua adalah sastra pengantar sebelum sampai pada bait
selanjutnya . Ianya merupakan hasil akhir yang akan didapat bila bait
selanjutnya terealisasi . Apa saja itu ? Yakni saat manusia mampu mengenal
Allah, mengenal diri, mengenal dunia dan mengenal akhirat maka ia akan kenal
tujuannya . Ia akan paham apa tujuannya diciptakan dan apa yang harus dilakukan
selama didunia. Tujuannya tidak akan pernah tertuju pada uang saja. Tak kan
pernah dihabiskan waktunya untuk sibuk mencari jabatan. Apa yang dilakukannya
hanya hal yang bernilai halal saja. Yang haram akan dengan tegas dia
tinggalkan. Tujuannya hanya satu. Fokus hidupnya jelas tertancap didadanya.
Satu saja. Tertuang dalam al qur'an dimana Allah berfirman:
"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (Q.S Ad-Dzariat 56)
Kita semua tentu tau tujuan penciptaan kita
didunia. Namun, tak sedikit dari kita seolah olah berprilaku "seakan
akan" kita tak tau tujuan sbnarnya kita ada. Kita tau, Tapi tak paham !
Bukankah bentuk kepahaman akan tampak pada perilaku yang ditunjukkan? Dalam
penggalan ini, Raja Ali Haji menegaskan bahwa tujuan hidup itu penting. Sangat
sangat penting ! ianya adalah hal yang harus benar benar kita yakini Agar
dalam mencapai tujuan kita bisa tangguh kedepan walau mungkin akan banyak
cobaan menghalang. Ia akan tetap maju walau hasutan hasutan setan terus
membisik. Tak akan pernah terbersit niat menyerah, karena yang ia tau. Ia harus
sampai ketujuannya. Ia harus memenuhi tujuannya menuju Allah . Harus !
Bait ketiga
Barang siapa mengenal Allah.
Suruh dan tidaknya tiada ia menyalah .
Barang siapa mengenal Allah.
Suruh dan tidaknya tiada ia menyalah .
Mengapa harus kita mengenal Allah?
Pentingkah ?Maka dengan tegas akan saya katakan .Ini hal Penting ! Karena ketika
kita mampu mengenal Allah, Maka kita akan tau dengan jelas bahwa kita hanyalah
makhluk kecil. Insan yang Tak berarti apa apa jika dihadapkan denganNya, Dzat
Maha Besar. Iya kan?Saya rasa tentu kalian tau ini dengan sangat jelas.
Namun, lagi lagi, nyatanya kita seperti tak sadar diri. Kadang kita angkuh dan
sombong dimuka bumi. Sering kita merasa hebat dihadapan makhluknya. Bahkan tak
jarang kadang kita tindas kaum yang lemah. Beranggapan bahwa didunia kita lah
penguasanya. Nah, jika itulah perilaku kita, maka sejatinya kita tak pernah paham
dengan diri kita sendiri dan tak paham kebesaran Allah. Kita tak paham bahwa
kita adalah makhluk yang kecil dimataNya. Kita tau . Namun kita tak paham ! Coba sejenak pikirkanlah mengenai
ciptaan-ciptaan-Nya. Bukankah kita tak lebih besar dari pepohonan ?bukankah
kita Tak lebih besar dari lautan ,Tak ada apa apa dibandingkan planet planet
dan Tak ada apa apa jika dibandingkan matahari dan galaksi ? Bukankah kita
kecil dibandingkan ciptaan-Nya itu ? Lantas mengapa kita merasa besar ?
Melakukan perbuatan tercela dengan sesuka kita. Tidakah kita sadar diri ?
Kawan kawan, Ada perlunya kita melihat sekeliling untuk pahamkan diri sendiri ,
bahwa ada Dzat yang Maha Besar. Sehingga ketika paham ini, insyaa allah kita
akan menunjukkan bentuk kepahaman tadi dengan segala perbuatan kita . Allah swt
berfirman :
“190.Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal.
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadaklah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami
dari siksa neraka.”
(Q.S Ali Imran 190-191)
Bait ke-empat
Barangsiapa mengenal diri.
Maka telah mengenal Tuhan yang bahari.
Barangsiapa mengenal diri.
Maka telah mengenal Tuhan yang bahari.
Sekarang coba
lihat diri kita sendiri. Sejenak berkacalah. Bukankah kita tercipta dengan
bentuk yang sebaik baik bentuk ? Pikirkanlah tak hanya yang tampak fisik, tapi
pikirkan juga organ penyusun hal yang tampak. Pikirkanlah bagaimana mata bisa
melihat dengan susunan saraf yang perfect , Yang kekurangan satu saja bisa
berpengaruh pada penglihatan?
Pikirkanlah bagaimana struktur kulit yang tipis ini disusun . Bukankah kita
telah belajar dibangku sekolah ? Lantas, sudah pahamkah kita betapa sempurnanya
penciptaan kita ? Ini baru hanya contoh kecil dari bagian tubuh kita, (kulit
dan mata) , namun bukankah dari sini saja kita bisa sadar bahwa penciptaan kita
dilakukan oleh Dzat yang Luar Biasa Maha Besar. Yang mampu menyusun dan
membentuk sedemikian rupa dengan sangat detail sekali.
Saya harap
kita tak cuman menjadikan pengetahuan itu semata mata hanya untuk tau saja.
Tapi berpikir dan pahamlah. Agar kita sadar bahwa ada Dzat yang Maha besar yang
telah sempurnakan kita.
Allah
berfirman :
“sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya.) (Q.S At-Tiin : 4)
“sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu dalam bentuk yang sebaik-baiknya.) (Q.S At-Tiin : 4)
Bait kelima
Barangsiapa mengenal dunia.
Tahulah ia barang terpedaya .
Barangsiapa mengenal dunia.
Tahulah ia barang terpedaya .
Tadi telah
kita bahas bersama, bahwa tak ada apa apanya kita dibandingkan dunia. Kita
hanya makhluk kecil yang ingin mencapai tujuan lewat kehidupan didunia. Dunia
bakal menjadi sandungan besar dalam mencapai tujuan. Tapi bisa juga menjadi
kesempatan untuk mencapai tujuan. Namun, terkadang kita manusia mempunyai
kecendrungan besar dalam mencintai dunia. Seolah olah kita meletakkan dunia di
hati kita. Hingga sgla tindak tanduk prilaku kita hanya untuk dunia. Kita hanya
memberi manfaat kepada diri sendiri tanpa pernah berfikir untuk memberi
kemanfaatan bagi khalayak ramai. Kita lupa menebar kebaikan. Karena yang kita
pikirkan hanyalah dunia kita. Bukan dunia manusia lainnya. Kita bertindak
individualis walau kita harus bersosialisasi. Jika kita begini, maka nyatalah
bahwa dunia telah taklukkan hati kita .
Bait keenam .
Barang siapa mengenal akhirat.
Tahulah ia dunia mudharat.
Barang siapa mengenal akhirat.
Tahulah ia dunia mudharat.
Dunia adalah
tempat persinggahan para umat manusia. Bak musafir yang melepas penat di bawah
pohon untuk selanjutnya meneruskan perjalanan. Maka , kesempatan didunia yang
sekali, kita tak boleh gagal. Kita harus berhasil karena tak kan ada kesempat
kedua. Tak kan ada kehidupan kedua setelah kematian nanti. Tak kan ada remedial
amalan. Sekali hidup kita harus berhasil. Berhasil sampaikan kita ketujuan
besar kita didunia. Hingga kita mampu menuju-Nya di ujung penghidupan yang
kekal nanti. ALLAH SWT . Aamiin aamiin ya rabbal 'alamiin.
Demikian
tulisan ini dibuat, terimakasih kepada Ust. Rully Oktoberyanto atas motivasi
hebatnya hari ini. Semoga kemanfaatan ini bisa dapat terus mengalir untukmu dan
juga untuk kami :)
1 komentar:
Goresan kalam yang semoga ruah-melimpah berkah, menjadi pelengkap amal dialam barzah,
menjadi amal jariyah bagi sesiapa yang ringan mata membacanya, memperluas jangkauannya, serta menambah nilai kebermanfaatan nan faedah,
indah kalam saat bermadah, alangkah elok mengusir hati rungsing yang kian gundah.
sile pijakkan langkah di tempat kami bermastautin:
sebelumkeringtintadanpatahkalamku.blogspot.com/
http://rudi-rendra.blogspot.com/
salam Madah Melimpah faedah.
Posting Komentar