“Dan tiadalah kehidupan
dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah
yang Sebenarnya kehidupan, kalau mereka Mengetahui”. (Al 'Ankabuut:64)
~~~
Kematian adalah pelajaran
terbaik .Tak ada yang luput dari penjemputannya. Dunia dan kefanaan nantinya
pasti akan meninggalkan kita dan hidup kita. Sang musafir akhirnya harus
melanjutkan perjalanan menuju akhir. Menyenangkan atau bahkan mengerikan tak ada
yang kita tau . Hasil tergantung bekal yang kita bawa, ketakwaan yang terpatri
di dada, dan pengabdian total sebagai seorang hamba. Harta tak akan
membersamai, jabatan akan terpisah. Hanya amal yang akan menerangi disaat tak
ada cahaya yang bisa menyinari.
Setiap kita pastinya akan
menjumpai kematian. Kepastiannya mutlak . Hanya waktu penjemputan yang masih
gaib. Ia mengintai siapapun, tak pandang umur dan tak lihat dimanapun kita
berada. Waktu sedetikpun tak dapat kita majukan dan sedetikpun tak bisa
ditangguhkan waktunya. Akhir akan datang tepat waktu . Dan sudah sejauh ini kita
hidup, apa yang sudah kita beri ? Sudahkah perbekalan yang kita kumpulkan hari
ini mencukupi ? Sudahkah kita
berkontribusi untuk menyebarkan risalah para nabi ? Dan sudahkah kita menebar
kebaikan kepada penduduk bumi?
Atau ..
Selama nafas diberi, tak ada
bekal yang kita kumpulkan. Tak ada amal yang kita lakukan. Tak ada ketaatan dan
pengabdian yang kita tunjukkan . Tak ada kebaikan yang kita sebarkan. Yang manakah kita ?
Bagaimana cara kita menjemput
kepastian akan kematian jika hari ini kita masih disibukkan dengan dunia kita,
menumpuk harta dan mengejar tahta ?
Bagaimana cara kita menjemput
kematian yang akan datang jika hari ini kita tak henti henti membangkang
perintah-Nya , kasar terhadap makhluk, dan tak sedikitpun kebaikan yang kita
sebar ?
Maka, perhatikanlah terhadap
sikap congkak kita . Dunia yang pasti berakhir tapi kita masih saja
mengutamakannya. Harta yang pasti kita tinggalkan tapi kita terus menumpuknya.
Jabatan yang tak selama disandang terus kita kejar, sikut sana sikut sini ,
padahal ia pun kita tau tak akan membersamai kita.
Perhatikanlah sikap acuh kita,
kematian yang pasti akan datang sudah sejauh mana kita persiapkan? Hidup yang
akan berakhir sudah sebanyak apa memberikan kebaikan ? Sudah sebesar mana
ketaatan dan pengabdian kita tunjukkan ?
Maka di usia yang terus
berjalan, pikirkanlah , apa bekal yang akan kita bawa ? amal apa yang bisa kita
unggulkan ? Bukankah sebaik baik mati ialah membawa bekal . Dan sebaik baik
bekal adalah ketakwaan . ?
Untuk hari hari yang kita lalui,
kontribusi apa yang telah kita beri bagi agama ? Kebaikan apa yang telah kita
sebar untuk umat ? Bukankah kebaikan adalah bekal . Dan bekal kebaikan akan
menyelamatkan ?
Penentu keberhasilan hidup kita
didunia tak tergantung besarnya harta yang kita kumpulkan dan tinggi jabatan
yang kita sandang. Tapi, kesuksesan terbesar adalah ketika bekal yang kita
telah siapkan mampu jauhkan kita dari cengkraman neraka dan hantarkan kita ke
Surga-Nya .
Allah swt berfirman :
"Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah SUKSES. kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".( Ali
'Imran:185).
Karena kita pasti mati ,
bagaimana cara kita menjemput kematian ? Diposisi khusnul khotimah atau malah
su'ul khotimah ? Mati dalam keadaan terbaik atau justru dalam keadaan terburuk
? #TanyakDiri
Karena kita pasti mati,
mempersiapkan bekal amal tentunya akan menyelamatkan. Menikmati setiap
pengabdian tentunya sangat menentramkan. Tentramkan hati didunia , dan
tentramkan kehidupan di akhirat. #TanyakDiri
Sudah sejauh ini kita hidup,
ketaatan apa yang kita beri hingga layak menjadikan kita para pemenang di
akhirat nanti ? Sudah selama ini kita hidup, sudahkan kemenangan yang kita
inginkan kita realisasikan dalam tindak tanduk perilaku kita ? Atau hanya
sebatas angan angan kosong tanpa ada wujud realisasi nyata ? #Tanyak Diri
Kemenangan akhir bukan hanya
harapan kosong yang tak perlu pembuktian. Ia ada untuk diraih dengan sejuta asa
yang kita tunjukkan. Ia ada untuk kita gapai dengan langkah kaki yang kita
ikhlaskan untuk-Nya. Maka, masih seriuskah kita menyiapkan bekal ?
Tanyakan pada diri. Semoga kita
lekas sadar dari tidur panjang kita dan mulai bangkit untuk terus membenahi
diri.
Semangat berbakti kawan. Selamat menikmati pengabdian sampai mati :)
"Dan barang siapa yang
taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya,
Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan".(An-Nuur:52)
0 komentar:
Posting Komentar