Kamis, 22 Januari 2015

Karena Kita Bukan PEMIMPI


Pernah bermimpi ? Harap ? Cita cita ?

Setiap kita tentunya pernah bermimpi, berharap dan punya cita cita. Wajar. Mengingat kita adalah makhluk yang selalu dipenuhi harap. 1 Mimpi terealisasi , mimpi lain pun hadir. Tak akan pernah ada kepuasan, karena umumnya begitulah kita , manusia.

Siapa yang tak punya mimpi ? Bahkan anak kecilpun punya itu. Dokter, polisi, pilot mungkin adalah cita cita terlaris waktu kita kecil dulu. Dan sekarang lihatlah kita ? Sudahkah menuju ? atau malah telah mengganti cita ?

Untuk mereka yang hari ini telah menuju cita kecil nya waktu dulu, maka hakikatnya mereka sedang menuju mimpi mereka. Mempersiapkan langkah langkah kecil yang perlahan lahan akan sampaikan mereka berada dipuncak merengkuh mimpi. Semangatlah, karena jalan kalian semakin dekat :)

Namun, tak semua yang berhasil menuju mimpi kecilnya, banyak juga diantara kita (mungkin) telah ubah haluan mimpi. Tak tertuju dengan harap harap dulu . Dan  sekarang sudah menggantinya menjadi harap baru yang ingin diraih.

Dan ini bukanlah masalah selama kita punya cita. Bukanlah masalah selama kita punya mimpi. Yang menjadi masalah adalah jika kita hanya bermimpi. Hanya memikirkan dalam angan tanpa mau berupaya mencapai cita. Hingga anganpun tetap jadi angan angan. Dan akhirnya melahirkan pemimpi pemimpi baru yang hanya bisa bermimpi tanpa mau berusaha.
  
Kita akan terus menerus menjadi pemimpi, jika yang kita lakukan dari hari ke hari hanyalah merenung tanpa berbuat apa apa. Akan terus menjadi pemimpi, jika hanya menunggu mimpi terealisasi tanpa pernah mampu berusaha mewujudkan. Mimpi yang diikuti mimpi dan mimpi membaluti mimpi.


Kita akan tetap menjadi pemimpi jika kita hanya terus bermimpi tanpa pernah menuju. Akan tetap menjadi pemimpi jika kita hanya terus berkhayal tanpa siap kan langkah langkah menggapainya. Punya mimpi tapi tak ada upaya merengkuh. Punya mimpi tapi hanya sebatas bermimpi. Dan akhirnya, Mimpipun hanya akan jadi mimpi . Dan akan tetap jadi pemimpi jika kita terus menjadi Pemimpi !



Ini bukan tentang tak boleh bermimpi, tapi tentang tak boleh menjadi pemimpi. Punya mimpi bagus, tapi hanya jadi Pemimpi itu yang tak bagus. Mimpi harusnya hadirkan upaya untuk mendapatkan, bukan cumin hasilkan khayalan mengharapkan mimpi terlaksana dengan instannya.

Maka alangkah lucunya kita hari ini, jika bermimpi tanpa mau bergerak. Jika bermimpi, tanpa mau menuju. Jika bermimpi tanpa mau berusaha !!

Jika musuh menuju cita adalah malas, maka yang harus kita lakukan adalah melawan malas. Terus terusan malas hanya akan membiarkan malas semakin menggerogoti. Lawan! Karena untuk tak jadi malas kita hanya perlu tak bermalas malasan. Untuk menjadi rajin kita hanya perlu menjadi rajin. Simple kan ?



Jika rintangan menuju cita adalah ketidakmampuan kita mengatur waktu. Maka yang harus kita lakukan adalah mengatur waktu. Mengkonsep langkah langkah yang harus disiapkan untuk berhasil mencapai cita. Jangan biarkan waktu kita berlarian dalam kesia siaan. Konsep dengan baik. Rencakan dan lakukan apa yang kita rencanakan. Simple kan ?

Nyatanya memang se-simple itu. Namun faktanya , semua tak sesimple itu. Bermimpi susah , realisasi yang sulit . Maka itu, jangan cuman mau bermimpi tanpa ingin bergerak merealisasikan. Kita tak akan sampai ketujuan dengan hanya mimpi. Kita butuh hal lebih. Dan semua itu ada pada ikhtiar kita melawan rintangan dan musuh yang mencoba membiarkan kita menjadi pribadi yang gagal mewujudkan cita.

Karena Kita bukan Pemimpi . Berani bercita cita bukan hanya dalam halusinasi. Melainkan bercita cita untuk direalisasikan nanti. Nanti di dunia nyata. Bukan hanya menjadi khayalan semata.



Karena kita bukan pemimpi . Maka jangan pernah berpikir diam akan membuat cita citamu mendekat. Jangan hanya merenung karena cita cita ini bukan hanya untuk renungan dan dipikirkan. Ia dipikirkan untuk terlaksana. Dibayangkan untuk digapai.



Maka disela sela mimpi dunia kita. Jangan lupakan cita cita akan penghidupan akhirat. Hadirkan dan pikirkanlah, agar jelas jalan yang harus kita tempuh untuk mendapatkannya. Jelas tak kabur sedikitpun.



Disela sela cita yang ingin kita gapai, maka jangan hanya penuhi dengan dunia, tapi letakkan juga cita pada akhiratmu. Karena tak selamanya kita hidup dunia. Justru selamanyalah kita hidup di Akhirat.



Jika citamu ingin abdikan diri pada umat. Maka jadilah pribadi yang haus ilmu pada hari ini. Pribadi yang mencintai ketaatan dan takut melakukan segala pembangkangan. Belajar lah dari sekarang, karena kepintaran dan keluasan ilmu tak akan bisa didapat tanpa mau belajar memahami sesuatu.



Jika citamu ingin meneruskan agama lewat tulisan. Maka menulislah. Abdikan waktu dan dirimu dalam tulisan tulisanmu. Menulislah. Sampai pemahaman agama ini sampai kepada mereka di seluruh penjuru bumi. Agar kelak harum namamu walau jasad telah bertemankan tanah.



Jika cita citamu ingin menjaga kalam Allah didalam ingatan dan hati. Maka mulai lah menghafal. Mulailah dari sekarang. Abdikan dirimu untuk menjaga firmannya didalam hatimu. Agar terang ruhanimu dan menebar sinarnya .



Jika citamu ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk agama. Maka lakukanlah. Ingatlah, sebaik baik muslim ialah yang paling bermanfaat.  :)

Renungkan tujuan akhiratmu. Pikirkan pilihanmu. Dan  Laksanakanlah !



Berusahalah didunia sebisa kita untuk cita akhirat yang kita tanamkan . Bersungguh sungguhlah. Agar saat cita cita akhirat berhasil kita capai, kita ingat bahwa kita dulu telah bersungguh sungguh mencapainya. Ingatan yang berikut syukur ..



Bahwa saat didunia Kita bukan hanya seorang Pemimpi :)

*Pengingat diri dikala semangat merengkuh cita mulai padam. Smoga bermanfaat untuk kita semua. :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;