Minggu, 22 Desember 2013

Akulah Sang Provokator !


    Langkah demi langkah terus dia tapaki menyusuri setiap tempat yang ramai dikunjungi. Fokus utamanya ialah mencari sosok yang bisa dia ajaki. Lisannya lancar meluncurkan kata kata lembut guna menarik hati pendengar agar mampu menerima perkataannya dengan baik. Senyum tampak mengembang lebar diwajahnya. Matanya pancarkan tatapan kesejukan yang mampu hipnotis orang dihadapannya hingga mereka pun merasakan keteduhan. Hati mereka saling bertemu. Ruh mereka berbenturan dan saling berbicara. Sang Pendengar pun berhasil ditaklukkan hatinya. Dan bersama dengannya, pendengar bergerak mengikuti sosok yang mengajaknya itu. Tak ada keterpaksaan. Ini murni ajakan lisan. Perkataan Lisan yang lembut seperti yang Rasulullah contohkan.

     Mereka sudah hampir sampai. Sang pengajak sudah hampir tiba ditempat tujuan. Dibelakangnya tampak jelas orang mengikutinya . Tampak raut senang diwajah mereka karena memang ajakannya tak bersifat paksaan.  Ini murni ajakan ruhani yang berhasil menggetarkan dan menggugah orang yang mendengarkan. Hingga akhirnya mereka sampai kesini. Ke Majelis Ilmu. Yang lain tampak sudah menunggu mereka. Senyum demi senyum menyambut kedatangan mereka yang mengikuti sosok pengajak. Ukhuwah terasa begitu kental. Ruh mereka terasa saling berdekapan. Suasana yang tercipta pun penuh ketenangan. Menentramkan. Hingga tak salah jika nanti mereka yang mendengarkan datang kesini lagi Tanpa perlu adanya ajakan. Karena bukan cuman jasad mereka yang cinta majelis ini, tapi ruh mereka pun menyukainya. Bahkan sangat menyukainya.

          Rangkaian cerita singkat diatas adalah paragraph pembuka dalam tulisan kali ini. Peristiwa singkat yang terus ditekuni oleh para pegiat pegiat dakwah dimanapun mereka berada. Mengajak orang tiada henti, Dan menyeru kebaikan setiap waktu. Bersabar dalam menyeru mereka yang tak tergugah. Dan menjaga mereka yang telah menempuh jalur yang lurus. Inilah mereka, para pegiat dakwah. 

Namun. Ada 1 hal yang ingin saya tekankan pada tulisan kali ini. Akan hal penting yang mungkin melupakan kita semua. Yakni : Dakwah adalah kelembutan. Mengajak dengan penuturan kata yang lembut. Dan menyeru dengan ajakan kasih sayang. Kelembutan seperti yang telah Rasulullah contohkan dalam setiap usahanya mengajak manusia kedalam kebaikan. Seperti Perilaku yang selalu ia ajarkan dalam setiap penuturan kata demi kata ajakan yang terus ia luncurkan. Berada diposisi Rasul tak lantas buatnya kasar kepada para target sasaran yang ia dakwahi. Kata katanya tetap lembut walau sang pendengar tak menerima ajakan yang ia berikan. Tak ada bentuk paksaan yang ia tunjukkan, meski cacian dan hinaan pendengar yang tak menerima begitu tajam. Padahal Ia Rasul Allah. Ia diposisi yang benar. Sosok yang akidahnya lurus. Namun apakah ada paksaan dalam setiap ajakannya ?

       Kita seringkali melupakan hal ini. Meletakkan kelembutan dan kasih sayang dalam aktivitas dakwah kita. Merasa diposisi benar, kadang membuat kita lupa diri. Target sasaran yang tak menerima ajakan, kita hadiahi cacian keburukan. Seolah olah kita adalah sosok penghuni surga dan mereka itu adalah para penghuni neraka. Kita benar dan mereka salah !
          Mengajak dengan lembut dan mengajak dengan paksaan adalah hal yang berbeda. Seseorang yang terpaksa melakukan sesuatu cenderung sulit mencintai hal yang disampaikan. Jiwanya memang menunjukkan perilaku menerima ajakan, tapi hatinya gelap. Hitam pekat karena cahaya kebaikan yang disampaikan dengan paksaan tidak mampu menerobos masuk ke dalam hatinya. Hingga tidak timbul cinta yang murni terhadap hal yang ia lakukan.  Maka, jangan lah heran jika banyak orang yang mundur dan merubah arah haluan ke kiri dan kanan. Mereka mundur karena memang dari awal  rasa yang timbul ialah keterpaksaan. Bukanlah cinta.
 
          “ Maka berkat rahmat dari Allah-lah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu .. (Q.S Ali Imran 159)

Maka dari itulah penting untuk kita pahami bersama, bahwa tugas para pengemban dakwah adalah terus menerus menyeru kepada kebaikan. Menyuplai nasehat nasehat kebenaran kepada siapapun dan dimanapun. Tak perlu letakkan paksaan didalamnya karena kita disini hanyalah diposisi pengajak dan tak mampu menggerakkan hati mereka. Penggerak hati yang sesungguhnya ialah Allah swt. untuk itu Berlemah lembutlah :)

Teruntuk para pegiat dakwah yang saya cintai, jika memang mereka tak mendengarkan ajakan kebenaran kita. Tak mengacuhkan ajakan kita kejalan yang lurus. Jangan lantas menjadikan kita memaksakan kehendak agar mereka mengikuti setiap perkataan kita. Karena dakwah bukanlah paksaan. Dakwah perlu kelembutan agar setiap yang mendengarkan mampu merasakan kebenaran yang kita sampaikan. Dakwah perlu ketekunan agar yang disampaikan mampu menyentuh nurani hati yang mendengarkan. Jika memang ajakan kita tak mampu luluhkan hatinya, yang perlu kita lakukan ialah berdoa. Seraya terus berusaha memprovokasinya tak kenal henti sampai kebenaran mampu masuk perlahan kedalam hatinya. Dan tolong tetap jangan kita lupakan ajakan kasih sayang ini. Karena sekali lagi, Dakwah bukanlah paksaan. Ia adalah kelembutan dan ajakan kasih sayang.

Sesungguhnya Allah Maha Penyantun, Ia menyukai sifat penyantun (lemah lembut) dalam segala urusan, dan memberikan dalam lemah lembut apa yang tidak diberikan dalam kekerasan dan apa yang tidak diberikan dalam selainnya.” (HR. Bukhari Muslim)

          Dan untuk menutup tulisan kali ini, ijinkanlah penulis untuk terus memprovokasi kalian semua lewat tulisan tulisan ini. Biarkan penulis menjadi provokator yang akan menghasut semuanya untuk tinggalkan kemungkaran dan bergegas menuju kebenaran. Sang Provokator yang akan terus mengompori setiap kita untuk mereguki manisnya ilmu. Provokator yang mengajak dengan kelembutan dan ajakan kasih sayang. Bukan dengan paksaan . Karena Kita lah #ProvokatorKebaikan !

:: Semoga kalian semua senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus mem #PROVOKASI semua orang untuk bergerak kejalan yang benar. Berjuanglah :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;