Selasa, 27 Agustus 2013

#Karena Umat butuh apa-apamu



        Agustus 2013, Aku tak bisa // aku tak mampu lakuin itu // awak ni apalah ye kan // dan masih banyak lagi hal yang sering kita lisankan. Terucap mulus dari lidah seorang pemuda. Ya , inilah kita, #pemuda . Terkadang tanpa sadar, kita seringkali menyalahkan keadaan yang dimiliki diri. Merasa pesimis jika yang lain optimis. Mudah menyerah disaat yang lain begitu pantang kalah. Senang berbalik arah ketika yang lain terus maju melangkah. Sibuk beritirahat, padahal yang lain begitu ligat , sampai tiap peluang pahala pada habis diembat, tuntas disikat.
            Umumnya begitulah potret para pemuda kini. Membiarkan diri terus dalam sugesti yang tak berarti hingga tak ada motivasi untuk mengembangkan skill sendiri. Padahal waktu depan telah menanti, sosok pemuda pemudi yang punya potensi untuk diberikan kepada seluruh pribadi dimuka bumi ,bukan hanya untuk diri sendiri.

Allah swt. Berfiman : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” . (QS. Ar Ra’d: 11).

Bagaimana mungkin bisa pintar sementara baca 1 bukupun malas dan tak kelar-kelar ?
Bagaimana mungkin bisa hebat sementara latihan tak dilakukan terus scra rutin ?
Bagaimana mungkin dulu kita bisa jalan kalau kita menyerah untuk belajar berdiri ?
Bagaimana bisa ?

            Akal beserta segala kemampuannya emang karunia dari Allah swt. Tapi bukan berarti kita hanya berdiam diri menerima keadaan tanpa mau berusaha mengembangkan. Bukankah Allah telah karuniakan kita banyak potensi untuk ini ? Bayangkan jika #Mata banyak kita habiskan untuk membaca, #Kaki banyak kita gerakkan menuju lokasi ilmu berada, #Telinga banyak kita manfaatkan untuk mendengar ilmu yang masuk, #Tangan kita maksimalkan untuk menulis segala pengetahuan yang kita dapatkan, apakah bodoh kan tetap mengelabui diri ? Tidak bukan ? Malah jika potensi ini kita optimalkan, kepintaran akan datang menghampiri.

Namun inilah kita, pemuda. Seringkali menginginkan hal hal yang instan. Malah terkesan lebih menunggu keajaiban ,hingga tak payah payah dirundung kecapekan. Banyak duduk otak pintar ? Tak olahraga badan sehat ? Akhirnya banyak menung dan #NGIMPI. Padahal contoh terbaik telah ajarkan kita untuk terus berikhtiar hadapai segala persoalan. Terus berusaha dan melatih potensi sehingga mampu berkembang sesuai dengan apa yang diingini.

Lihatlah beliau, dilempari batu dan kotoran, bahkan terkadang tubuh tergores dan darah bercucuran, namun tak menyerah untuk terus menyampaikan risalah. Bahkan ikhtiar terus beliau tingkatkan hingga akhirnya islam tertancap dihati hati kita kini. Coba bayangkan jika saat itu, beliau contohkan akhlak mudah menyerah. Bagaimana kondisi kita hari ini ? Mungkin islam tak kan sampai ke masing-masing kita. Malah bisa jadi kita masih dihantui pemikiran yang kolot dan jahiliyah. Kelahiran anak perempuan tak menyenangkan hati malah memanaskan hati. Dan banyak lagi. Naudzubillahimindzalik.

             Emang benarlah seharusnya kita melihat kepadanya, Segala potensi yang dipunyai, beliau lejitkan untuk terus menebar tauhid, hingga akhirnya tongkat estafet islam mampu terus berlanjut karena ia meninggalkan #apa-apa untuk umatnya. Selain Al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman, ia meninggalkan kecerdasan pemikiran untuk dicontoh, akhlak super baik untuk diteladani dan masih banyak lagi #apa-apa yang beliau tinggalkan. Tinggal kita saja yang harus mengkaji dan mencontohkannya dalam hidup dan berkehidupan.

            Dengarlah sang pemuda, Islam membutuhkanmu. #Butuh apa-apamu. Jangan terus menerus menjadi #Tak ada apa-apa, karena untuk menebar risalah dan menggilirkan estafet dakwah, #Umat butuh apa-apamu. Butuh ilmu kebenaran dan kebaikan yang kau sebarkan, butuh ide dan pemikiran kreatif yang ada ditempurung kepala, dan butuh akhlak terbaik untuk terus dilanjutkan. Hingga nanti. 

            Untuk itu wahai para pemuda !
  • Menjadi pintar bukan sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan yang harus diusahakan agar mampu meraih kehidupan gemilang di masa depan. #Karena Umat butuh apa-apamu 
  • Menjadi hebat bukan juga sebuah kebetulan, melainkan harus selalu diupayakan, hingga nanti berhasil menjadi insan yang mampu bergerak tangkas lalui segala persoalan. #Karena Umat butuh apa-apamu 
  • Berpikir visioner lalui rintangan walau banyak cobaan menghadang dan aral melintang yang datang namun tak pernah berang , senantiasa merangsek kedepan, menyerah jadi pantangan. #Karena Umat butuh apa-apamu 
  • Masa kecil belajar tak pernah bosan , Muda ditingkatkan dan ilmu diperhatikan, Tua kader penerus berlimpah, amal jariyah jalan walau jiwa nanti sakit-sakitan. #Karena Umat butuh apa-apamu 
  • Tongkat estafetpun terus digilirkan, walau kehidupan kita nanti diakhirkan. #Karena Umat butuh apa-apamu 
  • Didunia potensi dimaksimalkan dan diri diabdikan. Saat mati, Santai istirahat didalam kuburan. Nunggu terompet sangkakala ditiupkan. Azab kubur tak dirasakan. Pahala jalan. Enak kan ? #Karena Umat butuh apa-apamu

2 komentar:

Fani mengatakan...

Subhanallah. Nice post!

Unknown mengatakan...

Syukron , baru belajar nulis hhe

Posting Komentar

 
;