Minggu, 25 Agustus 2013

#Remaja Masjid VS Bapak Masjid


 Bismillahirrahmanirrahim ..

          Agustus 2013, kami lalui dengan awal yang begitu baik. Niatan ikhlas dengan senyuman merekah mengiringi langkah yang akan kami tapaki hari ini. Bagaimana tidak ? Hari ini dunia akan menyambut kedatangan para penggerak-penggerak dakwah yang baru. Para penggerak muda yang siap mendedikasikan diri untuk senantiasa menghidupkan masjid. Dan kalian tau ini ttg siapa ? Yap. Ini tentang Remaja. Tentang Remaja Masjid. Remaja Yang siap gebrak lingkungan untuk menghias waktu kedepan dengan penuh Nuansa ketenangan yang mahal. Remaja dan pemuda yang siap melukis warna dalam goresan goresan tinta keemasan hingga menjadikan detik demi detik yang telah menunggu menjadi berharga. Bergelimang rahmat Dan barakah dariNya. .
          Kegiatan ini berlangsung khidmat. Meski pemuda yang melangkahkan kaki ke masjid ini sedikit sekali. Namun tak masalah. Karena untuk remaja masjid, kita tak berbicara tentang kuantitas (jumlah) , melainkan tentang kualitas. It’s not about Quantity , but about quality. Sedikitpun asal berkualitas lebih berharga dibandingkan banyak tapi tak punya kompetensi . Buktinya dapat kita lihat dalam sejarah, dimana dulunyapun islam bangkit dari pemuda yang sedikit jumlahnya namun luar biasa kualitasnya. Hingga mereka telah mendobrak peradaban sehingga Islam sampai kekita saat ini. Menjadikan nama mereka harum dan senantiasa terkenang sampai nanti bumi digoncangkan.
          Namun, akhir acara berlangsung kurang mengenakkan. Sasaran yang ditargetkan dari awal tak tercapai lantaran pengurus masjid tak memberi masa yang cukup dalam mencerahkan. Tidak ada ruang yang diberi untuk menyelesaikan misi !
#RemajaMasjid Vs #BapakMasjid
          Jika kita angkat pembicaraan mengenai remaja (pemuda), maka pikir yang langsung berdatangan dibenak kita ialah masa dimana setiap individu mencari jati diri sebagai Insan. Yang acapkali pada fase ini, pola pikir dan tindakan pemuda seringkali berjelajah mencari sosok yang layak untuk ditiru. Dan kebanyakan sosok idola itu, umumnya tidak tertuju pada suri tauladan sepanjang zaman. Rasulullah Muhammad Saw.
          Lantas apakah sebenarnya apakah definisi remaja (pemuda) itu ?
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun. Sedangkan jika dilihat secara biologis ,pemuda yakni manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik.
Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai pemuda sebagai orang muda laki-laki; taruna; orang yang masih muda; atau orang muda. Sedangkan definisi lain menjelaskan ‘pemuda’ (youth) sebagai rentang waktu hidup antara masa kanak-kanak dan kedewasaan; awal kedewasaan; status menjadi kurang pengalaman atau belum dewasa atau muda.
Nah , gimana jika dilihat dengan kacamata Islam ?
Menurut Islam, individu dikatakan telah menjadi pemuda ialah ketika ia telah sampai pada akhir baligh. Dimana akal telah punya kemampuan untuk mengerti dan menilai akan hal yang haq dan bathil. Saat masuk pintu pemuda inilah, seseorang individu langsung tertimpa kewajiban untuk melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
          Namun kenyataannya , seringkala definisi ini tak berjalan semestinya. Godaan syaitan dan hawa nafsu seringkali menyebabkan pemuda menjadi terseok seok dalam menapaki jalan lurus dan menyimpang dalam cahaya kebenaran. Belum lagi serangan yang diberikan para yahudi berupa serangan pemikiran dan budaya yang smakin gencar gencarnya hingga menggoyahkan mereka untuk tetap tegak berdiri dalam kebaiakan.
          Tapi seiring berjalannya waktu, kami menemukan problem mendasar yang cukup berperan atas kondisi suatu pemuda (selain problem yang diatas). Kami menyebut ini dengan istilah #RemajaMasjid Vs #Bapak Masjid. Kenapa ? Karena memang tak ada sinergi yang baik antara keduanya. Seakan-akan terbentuk sekat pemisah sehingga tidak ada konsolidasi yang bagus. Ntah itu dari pihak #BapakMasjid atau mungkin dari #RemajaMasjid itu sendiri. Dari kasus diatas, kami mencoba mengkerucutkan problem kepada #BapakMasjid. Bukan berarti para remaja telah bertindak pada posisi yang selalu benar, hanya saja , seringkali kendala juga terdapat pada yang lebih tua bukan ?
Adapun problem yang telihat disini Yakni, sedikitnya ruang yang diberikan orang tua , dalam hal ini #Bapak Masjid untuk remaja mengeluarkan kreativitas nya dalam menghidupkan nuansa islam disekitar. Sepele nampaknya. Tapi secara tidak langsung, ini akan memberi dampak yang cukup besar dalam regenerasi penerus penggerak dakwah.  
Bagaimana mungkin para remaja bisa meneruskan tongkat estafet dakwah dari satu masa ke masa yang lain jika tak ada ruang yang mereka punya untuk pengembangan soft skill dan hard skill mereka ?
      Bagaimana mungkin remaja bisa menjadi cinta masjid sementara tak ada celah baginya untuk mengekpresikan kecintaannya kepada masjid ?
         Dan jika kondisi ini terus berlangsung ,yang paling mengkhawatirkn kita semua dan seharusnya menjadi momok bagi para #BapakMasjid ialah Tak kan ada penerus imam yang akan memimpin shalat kedepan. Tidak ada sosok yang mampu mendakwah menyerukan risalah Allah kepada seluruh umat . Tidak ada anak muda yang mampu kumandangkan adzan dengan baik dan indah. Dan banyak lagi ! 
Dan tentunya timbul pertanyaan, lah kok gitu ?

          Jawabannya Simple. Silahkan ingat hukum sebab akibat .
Bagaimana mungkin bisa menjdi imam sementara pengurus tak membri celah pada pemuda yang sudah fasih membca qur’an untuk menjadi imam ?
Bagaimana mungkin bisa berdakwah sementara tak ada kesempatan Pemuda yang pintar dan cerdas agama untuk naik mimbar ?
Dari kejadian ini jelas bahwa bukan cuman materi (uang) yang menjadi kendala untuk remaja masjid. Karena masalah ini dapat terselesaikan jika sebenarnya ada kegiatan yang akan dijalankan. Ubah pola pikir. *Dana itu ada kalo ada kegiatan. Tak ada dana ? yap. Karena tak ada kegiatan. Simple.*
Lantas apa kendala besar yang menjadi maslah selain dana ?
Jawabannya kita semua telah tau ..

#Ruang #Ruang #Ruang !. 

Berikan ruang seluas-luasnya untuk mereka mengembangkan diri. Tegur dengan baik jika salah dan menjadi sosok Pembina yang tak diktator tapi merangkul. Sebagaimana Rasulullah contohkan dalam kehidupannya membina remaja dan pemuda pemuda islam . Ini semua terbukti dengan lahirnya pemuda pemuda luar biasa. Yang masa mudanya dijadikan sebagai masanya untuk berkontribusi dalam perjuanagan islam. Adapun pemuda hasil didikan beliau diantaranya  yang paling muda (8 tahun) yaitu Ali bin Abi Thalib dan Az-Zubair bin Al-Awwam. Thalhah bin Ubaidillah saat itu masih  berusia 11 tahun; Al Arqaam bin Abil Arqaam berusia 12 tahun, Abdullah bin Mazh’un berusia 17 tahun, Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh’un berusia 19 tahun, Said bin Zaid dan Shuhaib Ar Rumi berusia dibawah 20 tahun, ‘Aamir bin Fahirah 23 tahun, Mush’ab bin ‘Umair dan Al Miqdad bin al Aswad berusia 24 tahun, Abdullah bin al Jahsy 25 tahun, Umar bin al Khathab 26 tahun, dan masih banyak lagi. Adapaun nama nama pemuda ini telah berhasil menempatkan nama mereka sebagai pemuda yang ikut menyusun batu bata peradaban sehingga Islam Berjaya. Lalu mampukah pemuda masa kini begitu ? Mampu Insya Allah. Jika ruang ruang pembinaan yang diberikan sama halnya dengan yang diberikan Rasulullah. Bukankah contoh terbaik sampai akhir zaman ialah beliau ??

Allah swt berfirman :
Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dn yg bnyk mengingat Allah.” (Q.S Al Ahzab : 21) 

Nah, mari jadikan Rasulullah sebagai teladan. Ditengah usia nya yang telah dewasa tak lantas buat beliau menjadi paling mengerti diantara pemuda. Berposisi sebagai Kekasih Allah yang dijamin Surga tak menjadikannya diktator dalam membina . Malah  sebaliknya, beliau dengarkan pendapatnya, beliau terima keluh kesahnya, dan beliau rangkul mereka. Dan efeknya apa ? Pemuda zaman Rasulullah menjadi pemuda yang mampu menaklukkan zaman pada masanya. Karena apa ? karena mereka semua berada dalam bimbingan manusia super, Muhammad Saw.
Lantas bagaimana sosok #BapakMasjid kini seharusnya ?
Contoh beliau :)
Contoh beliau ^^d
Contoh Beliau b^^d

Sungguh kami semua rindu akan bimbingan yang sama seperti yang rasul berikan kepada para pemuda dulu oh #BapakMasjid. Berikan itu pada kami, maka akan kami hentak lingkungan dengan kreativitas. Akan kami maksimalkan potensi yang diberiNya untuk menjadikan masjid sebagai taman surga dunia. Percayalah !
Dan untuk para penggerak dakwah yang baru tercipta hari ini, dimanapun posisi kakimu berpijak :
Bersiaplah , karena dunia membutuhkanmu.
Pemuda yang mencintai umat dan senantiasa memikirkannya.
Yang terpaut dengan masjid dan memakmurkannya.
Yang memikirkan kondisi islam secara umum melebihi kondisinya sendiri.
Bersiaplah ! Jual Jiwa dan raga kalian dijalan ini untukNya !
Karena Allah akan beli ini dengan hal yang diimpikan setiap insan.
Surga-Nya ~

*Jika ada 1000 orang yang berjuang yang berjuang dijalan Allah, maka 1 diantaranya adalah Aku. Jika ada 100 orang , satu diantaranya hrus lah Aku. Jika ada 10 orang yang berjuang dijalanNya, maka pastikan 1 diantaranya adalah Aku. Dan jika hanya ada 1 orang yang berjuang dijalanNya, Maka satu orang itu haruslah Aku. Dan jika tak ada lagi yang berjuang, maka harapku saat itu Allah telah jadikan kita syahid*

Syahid sebagai Remaja yang mencintai masjid dan   memakmurkannya hingga ruh terangkat menuju peristirahatan hakiki.
Allahuakbar !!


0 komentar:

Posting Komentar

 
;