Bismillahirrahmanirrahim ..
Agustus 2013, kami lalui dengan awal yang begitu baik. Niatan ikhlas
dengan senyuman merekah mengiringi langkah yang akan kami tapaki hari ini. Bagaimana
tidak ? Hari ini dunia akan menyambut kedatangan para penggerak-penggerak
dakwah yang baru. Para penggerak muda yang siap mendedikasikan diri untuk
senantiasa menghidupkan masjid. Dan kalian tau ini ttg siapa ? Yap. Ini tentang
Remaja. Tentang Remaja Masjid. Remaja Yang siap gebrak lingkungan untuk
menghias waktu kedepan dengan penuh Nuansa ketenangan yang mahal. Remaja dan
pemuda yang siap melukis warna dalam goresan goresan tinta keemasan hingga
menjadikan detik demi detik yang telah menunggu menjadi berharga. Bergelimang
rahmat Dan barakah dariNya. .
Kegiatan
ini berlangsung khidmat. Meski pemuda yang melangkahkan kaki ke masjid ini
sedikit sekali. Namun tak masalah. Karena untuk remaja masjid, kita tak
berbicara tentang kuantitas (jumlah) , melainkan tentang kualitas. It’s not about
Quantity , but about quality. Sedikitpun asal berkualitas lebih berharga
dibandingkan banyak tapi tak punya kompetensi . Buktinya dapat kita lihat dalam
sejarah, dimana dulunyapun islam bangkit dari pemuda yang sedikit jumlahnya
namun luar biasa kualitasnya. Hingga mereka telah mendobrak peradaban sehingga
Islam sampai kekita saat ini. Menjadikan nama mereka harum dan senantiasa
terkenang sampai nanti bumi digoncangkan.
Namun,
akhir acara berlangsung kurang mengenakkan. Sasaran yang ditargetkan dari awal
tak tercapai lantaran pengurus masjid tak memberi masa yang cukup dalam
mencerahkan. Tidak ada ruang yang diberi untuk menyelesaikan misi !
#RemajaMasjid Vs #BapakMasjid
Jika
kita angkat pembicaraan mengenai remaja (pemuda), maka pikir yang langsung
berdatangan dibenak kita ialah masa dimana setiap individu mencari jati diri
sebagai Insan. Yang acapkali pada fase ini, pola pikir dan tindakan pemuda
seringkali berjelajah mencari sosok yang layak untuk ditiru. Dan kebanyakan
sosok idola itu, umumnya tidak tertuju pada suri tauladan sepanjang zaman.
Rasulullah Muhammad Saw.
Lantas
apakah sebenarnya apakah definisi remaja (pemuda) itu ?
Secara
hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun. Sedangkan jika dilihat
secara biologis ,pemuda yakni manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda
kedewasaan seperti adanya perubahan fisik.
Sedangkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai pemuda sebagai orang muda laki-laki;
taruna; orang yang masih muda; atau orang muda. Sedangkan definisi lain
menjelaskan ‘pemuda’ (youth) sebagai rentang waktu hidup antara masa
kanak-kanak dan kedewasaan; awal kedewasaan; status menjadi kurang pengalaman
atau belum dewasa atau muda.
Nah ,
gimana jika dilihat dengan kacamata Islam ?
Menurut Islam,
individu dikatakan telah menjadi pemuda ialah ketika ia telah sampai pada akhir
baligh. Dimana akal telah punya kemampuan untuk mengerti dan menilai akan hal
yang haq dan bathil. Saat masuk pintu pemuda inilah, seseorang individu
langsung tertimpa kewajiban untuk melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya.
Namun
kenyataannya , seringkala definisi ini tak berjalan semestinya. Godaan syaitan
dan hawa nafsu seringkali menyebabkan pemuda menjadi terseok seok dalam
menapaki jalan lurus dan menyimpang dalam cahaya kebenaran. Belum lagi serangan
yang diberikan para yahudi berupa serangan pemikiran dan budaya yang smakin
gencar gencarnya hingga menggoyahkan mereka untuk tetap tegak berdiri dalam
kebaiakan.
Tapi
seiring berjalannya waktu, kami menemukan problem mendasar yang cukup berperan
atas kondisi suatu pemuda (selain problem yang diatas). Kami menyebut ini
dengan istilah #RemajaMasjid Vs #Bapak
Masjid. Kenapa ? Karena memang tak ada sinergi yang baik antara keduanya.
Seakan-akan terbentuk sekat pemisah sehingga tidak ada konsolidasi yang bagus.
Ntah itu dari pihak #BapakMasjid
atau mungkin dari #RemajaMasjid itu
sendiri. Dari kasus diatas, kami mencoba mengkerucutkan problem kepada #BapakMasjid. Bukan berarti para remaja
telah bertindak pada posisi yang selalu benar, hanya saja , seringkali kendala
juga terdapat pada yang lebih tua bukan ?
Adapun
problem yang telihat disini Yakni, sedikitnya ruang yang diberikan orang tua ,
dalam hal ini #Bapak
Masjid untuk remaja mengeluarkan kreativitas nya dalam menghidupkan nuansa
islam disekitar. Sepele nampaknya. Tapi secara tidak langsung, ini akan memberi
dampak yang cukup besar dalam regenerasi penerus penggerak dakwah.
Bagaimana
mungkin para remaja bisa meneruskan tongkat estafet dakwah dari satu masa ke
masa yang lain jika tak ada ruang yang mereka punya untuk pengembangan soft
skill dan hard skill mereka ?
Bagaimana
mungkin remaja bisa menjadi cinta masjid sementara tak ada celah baginya untuk
mengekpresikan kecintaannya kepada masjid ?
Dan
jika kondisi ini terus berlangsung ,yang paling mengkhawatirkn kita semua dan
seharusnya menjadi momok bagi para #BapakMasjid
ialah Tak kan ada penerus imam yang akan memimpin shalat kedepan. Tidak ada
sosok yang mampu mendakwah menyerukan risalah Allah kepada seluruh umat . Tidak
ada anak muda yang mampu kumandangkan adzan dengan baik dan indah. Dan banyak
lagi !
Dan tentunya timbul pertanyaan, lah kok gitu ?
Jawabannya
Simple. Silahkan ingat hukum sebab akibat .
Bagaimana
mungkin bisa menjdi imam sementara pengurus tak membri celah pada pemuda yang
sudah fasih membca qur’an untuk menjadi imam ?
Bagaimana
mungkin bisa berdakwah sementara tak ada kesempatan Pemuda yang pintar dan
cerdas agama untuk naik mimbar ?
Dari
kejadian ini jelas bahwa bukan cuman materi (uang) yang menjadi kendala untuk
remaja masjid. Karena masalah ini dapat terselesaikan jika sebenarnya ada
kegiatan yang akan dijalankan. Ubah pola pikir. *Dana itu ada kalo ada
kegiatan. Tak ada dana ? yap. Karena tak ada kegiatan. Simple.*
Lantas
apa kendala besar yang menjadi maslah selain dana ?
Jawabannya
kita semua telah tau ..
#Ruang #Ruang #Ruang !.
Berikan
ruang seluas-luasnya untuk mereka mengembangkan diri. Tegur dengan baik jika
salah dan menjadi sosok Pembina yang tak diktator tapi merangkul. Sebagaimana
Rasulullah contohkan dalam kehidupannya membina remaja dan pemuda pemuda islam
. Ini semua terbukti dengan lahirnya pemuda pemuda luar biasa. Yang masa mudanya
dijadikan sebagai masanya untuk berkontribusi dalam perjuanagan islam. Adapun
pemuda hasil didikan beliau diantaranya
yang paling muda (8 tahun) yaitu Ali bin Abi Thalib dan Az-Zubair bin
Al-Awwam. Thalhah bin Ubaidillah saat itu masih berusia 11 tahun; Al
Arqaam bin Abil Arqaam berusia 12 tahun, Abdullah bin Mazh’un berusia 17 tahun,
Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh’un berusia 19 tahun, Said
bin Zaid dan Shuhaib Ar Rumi berusia dibawah 20 tahun, ‘Aamir bin Fahirah 23
tahun, Mush’ab bin ‘Umair dan Al Miqdad bin al Aswad berusia 24 tahun, Abdullah
bin al Jahsy 25 tahun, Umar bin al Khathab 26 tahun, dan masih banyak lagi.
Adapaun nama nama pemuda ini telah berhasil menempatkan nama mereka sebagai
pemuda yang ikut menyusun batu bata peradaban sehingga Islam Berjaya. Lalu
mampukah pemuda masa kini begitu ? Mampu Insya Allah. Jika ruang ruang
pembinaan yang diberikan sama halnya dengan yang diberikan Rasulullah. Bukankah
contoh terbaik sampai akhir zaman ialah beliau ??
Allah swt
berfirman :
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dn yg bnyk mengingat Allah.” (Q.S Al Ahzab : 21)
Nah, mari
jadikan Rasulullah sebagai teladan. Ditengah usia nya yang telah dewasa tak
lantas buat beliau menjadi paling mengerti diantara pemuda. Berposisi sebagai
Kekasih Allah yang dijamin Surga tak menjadikannya diktator dalam membina . Malah sebaliknya, beliau dengarkan pendapatnya,
beliau terima keluh kesahnya, dan beliau rangkul mereka. Dan efeknya apa ? Pemuda
zaman Rasulullah menjadi pemuda yang mampu menaklukkan zaman pada masanya.
Karena apa ? karena mereka semua berada dalam bimbingan manusia super, Muhammad
Saw.
Lantas
bagaimana sosok #BapakMasjid kini
seharusnya ?
Contoh
beliau :)
Contoh
beliau ^^d
Contoh
Beliau b^^d
Sungguh
kami semua rindu akan bimbingan yang sama seperti yang rasul berikan kepada
para pemuda dulu oh #BapakMasjid.
Berikan itu pada kami, maka akan kami hentak lingkungan dengan kreativitas.
Akan kami maksimalkan potensi yang diberiNya untuk menjadikan masjid sebagai
taman surga dunia. Percayalah !
Dan untuk
para penggerak dakwah yang baru tercipta hari ini, dimanapun posisi kakimu
berpijak :
Bersiaplah
, karena dunia membutuhkanmu.
Pemuda
yang mencintai umat dan senantiasa memikirkannya.
Yang terpaut
dengan masjid dan memakmurkannya.
Yang
memikirkan kondisi islam secara umum melebihi kondisinya sendiri.
Bersiaplah
! Jual Jiwa dan raga kalian dijalan ini untukNya !
Karena
Allah akan beli ini dengan hal yang diimpikan setiap insan.
Surga-Nya
~
*Jika
ada 1000 orang yang berjuang yang berjuang dijalan Allah, maka 1 diantaranya
adalah Aku. Jika ada 100 orang , satu diantaranya hrus lah Aku. Jika ada 10
orang yang berjuang dijalanNya, maka pastikan 1 diantaranya adalah Aku. Dan
jika hanya ada 1 orang yang berjuang dijalanNya, Maka satu orang itu haruslah
Aku. Dan jika tak ada lagi yang berjuang, maka harapku saat itu Allah telah
jadikan kita syahid*
Syahid
sebagai Remaja yang mencintai masjid dan memakmurkannya
hingga ruh terangkat menuju peristirahatan hakiki.
Allahuakbar !!
0 komentar:
Posting Komentar