Sabtu, 19 Oktober 2013

Cinta Beda Versi



Oktober 2013. Kali ini tergelitik diri untuk mendefinisikan rasa yang dipunyai setiap insan. Tentang rasa yang tak pernah pandang bulu. Tak perduli tua dan muda, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, semua pasti mempunyainya. Pasti ! Rasa yang kadang berhasil menjadikan penikmatnya melayang lantaran suka ,tapi juga bahkan dapat menyengsarakan penikmatnya terpuruk jauh kedasar dikarenakan duka. Rasa yang tak berwujud pasti, tak terlihat mata dan tak mampu disentuh indera, seperti semu . Namun nyatanya ia tak semu. Ianya ada tertanam di hati setiap kita, Manusia.  
Rasa ini adalah #Cinta. Rasa yang selalu berhasil menjerat para penikmatnya. Ya,menjerat kita. Para Penikmat Cinta.  

Cinta bak misteri yang tak dapat ditebak kedatangannya. Hadirnya pun tak dapat diprediksi sedikitpun.  Yang jelas, cinta selalu berhasil mengubah para penikmatnya. Kerasnya kepala seketika mampu luluh lantak diterjang cinta. Hancurnya sikap seketika dapat berubah melunak lantaran panasnya api cinta. Bahkan, adakalanya kobarannya tak mampu dipadamkan hingga akhirnya membutakan mata. Benar dapat berubah menjadi salah dan Salah dapat berubah menjadi benar. Bukankah ini membahayakan apabila tak mampu dimanagament dengan baik ?

Kali ini, diri tak berkeinginan untuk mengungkap panjang lebar mengenai cinta. Alasannya Simple. Karena pribadi bukanlah Pakar Cinta . Bukan orang yang memahami tiap seluk beluk cinta. Bukan juga orang yang mampu menjabarkan cinta secara luas. Bukan itu. Tapi kita semua sama. Para Penikmat Cinta. Namun, diri terdorong untuk mengajak kita semua untuk mendefinisikan cinta dalam arti yang berbeda. Mendefinisikan seperti yang telah didefinisikan segelentir orang. Sedikit namun benar. Insya Allah .

Cinta itu abstrak. Sulit untuk didefinisikan secara teoritis. Karena boleh jadi setiap kita punya makna tersendiri tentang cinta. Jika cinta mampu membawa kebahagian, maka sudah pasti sang penikmat cinta akan mendefinisikan bahwa cinta itu membahagiakan. Namun, jika cinta malah menyakitkan, maka definisi yang akan timbul dipermukaan adalah cinta itu menyakitkan. Nah, itulah cinta. Tak pernah memiliki definisi yang baku. Definisinya selalu berubah ubah tergantung rasa yang ditimbulkannya disetiap kita. Maka apapun yang anda katakan tentang definisi cinta, ianya adalah benar. Kenapa begitu ? Karena itulah Cinta Versi Anda.

Namun , sebagian rentetan definisi diatas bukanlah titik tekan dalam tulisan ini. Ianya hanya berupa pengantar yang akan membawa kita semua sampai ke fokus pembicaraan kali ini. Bersiaplah. Kita Mulai !
Kita semua telah ketahui bersama, bahwa cinta tak pernah punya standar untuk mampu dirasakan diri. Tak punya persyaratan khusus agar ianya keluar dari dalam hati kita. Karena tak ada batasan dalam hal ini. Termasuk batasan umur . Semuanya. Pasti punya cinta. Pasti ! 

Banyak dari kita yang beranggapan bahwa cinta itu bersama. Hingga akhirnya kitapun mendefinisikan kalau cinta itu harus bersama. Hingga tak jarang kita temukan banyak orang yang bersama untuk merealisasikan cintanya. Menikah salah satu contohnya. Bentuk perealisasian cinta yang nyata. Tak banyak umbar kata dan janji manis, tapi langsung hampiri wali sampaikan pinangan untuk memulai perjalanan cinta suci.  Wah, Romantis bukan ? Namun bukan itu fokusnya, karena ini adalah definisi cinta yang sebenarnya. Yap, Definisi cinta yang sebenarnya.


Contoh lain dari bentuk perealisasian cinta ini ialah Pacaran. Realisasi cinta semu yang tak pernah tau kapan kunjung diakhiri padahal sudah tau pasti ianya adalah jalan yang tak diridhoi. Tapi, apalah daya diri yang telah berhasil dijerat cinta . Rasa mencintai pun akhirnya merajai dan mengalahkan nurani yang ingin kembali pada jalur yang sebenarnya. Hingga akhirnya yang ada hanya definisi cinta semu. Mendefinisikan bahwa cinta adalah “kebersamaan”. Definisi semu.

Inilah inti dari pembicaraan kali ini. Mengajak kita semua yang telah terkepung cinta untuk keluar dari jalur ‘pacaran’. Karena emang jalur ini tak pernah dilalui oleh suri tauladan kita, Nabi Muhammad saw. Jangan sampai rasa ini membutakan hingga melupakan kita untuk terus meneladaninya dengan mencontohnya dalam berperilaku dan berkehidupan sosial.

Cinta itu membutakan. Namun jangan sampai ia berhasil membutakan dan mengelabui kita. Untuk itulah kami angkat tema ini. Mendefinisikan cinta dalam arti yang berbeda. Cinta yang mampu dijalankan oleh segelintir orang. Yaitu mendefinisikan cinta dengan kata “putus’.

#Putus. Yap, terasa berat sepertinya untuk dilontarkan oleh sejoli yang sudah saling mencintai. Kenapa bisa berat ?

Jawabannya mudah. Sangat sangat mudah. Kata “Putus” terasa berat untuk diucapkan lantaran hanya mendefinisikan cinta sebatas kata “Kebersamaan”. Hingga jika kita mengaku mencintai, jalan satu satunya ialah merealisasikan cinta dengan terus bersama. Yap. Ini definisi yang benar dalam konteks menikah. Hanya saja akan menjadi arti yang salah jika kita (saat ini) mengartikan cinta hanya sebatas kata kebersamaan.

“Putus” . Kata inilah yang seharusnya kita realisasikan sebagai bukti cinta. 
Ingat, bahwa cinta dihati kita ialah rasa yang telah dititipkan oleh Rabb yang Maha Cinta. Jika cinta adalah pemberian-Nya, maka tak salah jika kita punya rasa mencintai. Karena cinta langsung diberikan oleh sang Maha Cinta yang tak mungkin pernah salah. Justru kitalah yang salah dalam merealisasikan bentuk cinta kita. Hingga kita terjerumus dalam definisi cinta yang sempit (untuk saat ini) dengan kata bersama.

Bukan cinta namanya jika ianya menjadi sarana untuk kita mendapatkan dosa.
Bukan cinta namanya jika rela melihat sosok tercinta terus dialiri dosa lantaran jalan “pacaran” yang dipilih.
Bukan cinta namanya jika rela sang tercinta terlibat dalam jalur yang salah dan menerima ganjaran buruk di akhirat
Bukan cinta namanya jika ianya hanya menjadikanmu mencintai makhluk melebihi rasa cinta kepadaNya, sang Pemberi Cinta 




Memutuskan bukan berarti sudah tak mencintai. Justru, inilah cara mencintai. Tak ingin menyalahi aturan . Bukannya Ada banyak cara mencintai, bersama itulah cara yang kita ketahui. Padahal kita juga punya 1 cara lain dalam mencintai, memutuskan itu bisa jadi caranya. Berat rasanya. Tapi bisa ! #BISA

Jika mereka menganggap Memutuskan cara untuk menunjukkan "ketidakcintaan". Maka, kita berbeda. Memutuskan inilah cinta kita .

Memutuskan cara kita mencintai. Tak terbaik buat dia dn juga buat kita.Tpi buat kita berdua , inilah yang terbaik. #PUTUS

Jangan mendefinisikan cinta hanya dgn kata "kebersamaan". Tapi, kata "putus" itu jga definisi cinta. Tak percayakah ? Lihat kita :')

Kita memilih jalan yang berbeda. Ketika ,mereka mencintai dengan jalan memilih bertahan. Tapi kita mencintai dgn memilih untuk melepas. Hebat bukan ? Ini baru cinta :') Tak ingin menyalahi aturan :’)

Semoga Allah karuniakan kebaikan kepada kita semua, lewat cinta yang telah dianugrahkan disetiap hati kita. Aamiin :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;